Mengenal Selat Bali Tonggak Jalur Perdagangan Maritim Nusantara

Pernah berpikir bagaimana cara nenek moyang kita saling mengenal lintas suku yang akhirnya saling silang kebudayaan sampai mengadakan sistem perdagangan? Jawabannya melalui selat.

Selat adalah perairan sempit yang menghubungkan dua perairan dan biasanya dihimpit oleh dua daratan.

Selat berfungsi sebagai “jembatan” penghubung antar dua laut, samudera, atau dua pulau.

Indonesia dikenal sebagai negara maritim karena sebagian besar wilayah terdiri dari lautan dan pulau-pulau, dan karenanya Indonesia juga punya banyak penghubung antar pulau.

Mengutip Grid.id, Indonesia memiliki 25 selat.

Satu di antaranya yang kita bahas adalah Selat Bali.

Asal-Usul Selat Bali

Selat Bali adalah selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali di mana dahulu dikenal sebagai jalur perdagangan utama dan paling ramai.

Mengutip kumparan.com, Selat Bali menjadi salah satu jalur transportasi utama untuk menghubungkan Jawa dan Bali di masa Kerajaan Majapahit, terutama dalam kegiatan perdagangan dan penyabaran agama Hindu.

Selat Bali juga jadi saksi bisu dalam peristiwa besar, ekspansi kolonial Belanda dan interaksi global yang melibatkan pelayaran internasional.

Selat Bali adalah hasil dari proses alam yang kompleks dan memakan waktu jutaan tahun.

Sekitar 23 juta tahun yang lalu, pergerakan lempeng-lempeng ini menyebabkan proses subduksi, di mana Lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

Proses inilah yang menjadi "mesin" utama pembentukan busur kepulauan di Indonesia, termasuk Pulau Bali.

Legenda Naga Besukih dan Tongkat Sidi Mantra

Salah satu cerita rakyat yang paling terkenal tentang bagaimana Selat Bali terbentuk adalah legenda Manik Angkeran.

Dulu, ada seorang Brahmana yang sangat berkuasa bernama Sidi Mantra, yang memiliki satu orang anak lelaki bernama Manik Angkeran.

Namun, sayangnya, Manik Angkeran memiliki hobi berjudi yang sangat kuat, sampai akhirnya keluarganya jadi miskin dan terjebak dalam utang.

Untuk menyelamatkan anaknya, Sidi Mantra melakukan meditasi di Gunung Agung dan bertemu dengan Naga Besukih yang sangat kuat.

Naga itu setuju memberikan sebagian dari harta miliknya, dengan syarat Manik Angkeran berhenti berjudi. Tapi, sifat buruk Manik tetap tak hilang.

Selat Bali Kini Berduka

Kini kabar nahas tentang Selat Bali baru-baru ini memakan korban jiwa. Sebuah Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) waktu setempat, Mengutip detik.com. Dari data yang terhimpun, sebanyak 31 orang penumpang yang dievakuasi selamat, sementara 4 lainnya meninggal dunia. Akibat terseret arus angin kencang hingga 35 knot, KMP Tunu Pratama Jaya kandas di dekat Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, pada Agustus 2022. Saat kejadian, kapal yang terdampar sekitar 200 meter dari pantai itu membawa 15 penumpang, 15 kru, dan 7 kendaraan.