3 Jenis Cemaran Pangan yang Wajib Diwaspadai

Makanan Lezat Belum Tentu Aman: Waspadai Cemaran Pangan yang Mengintai Kesehatanmu.

Pernahkah kamu berpikir, dibalik sepiring makanan lezat yang tampak segar, bisa saja tersembunyi “musuh tak terlihat” yang membahayakan kesehatan?

Meski terdengar mengkhawatirkan, kenyataannya berbagai cemaran pangan atau toksin bisa hadir dalam bahan makanan sehari-hari, bahkan sebelum makanan itu sampai ke meja makan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahun sekitar 600 juta orang jatuh sakit akibat makanan yang terkontaminasi, dan sekitar 420 ribu di antaranya meninggal dunia.

Angka ini menjadi pengingat bahwa keamanan pangan sama pentingnya dengan kandungan gizinya.

Jenis-Jenis Cemaran Pangan yang Harus Diwaspadai

Makanan yang bergizi saja tidak cukup. Agar benar-benar aman dan menyehatkan, pangan harus bebas dari cemaran.

Secara umum, ada tiga jenis utama cemaran pangan yang perlu diwaspadai: biologis, kimia, dan fisik.

1.     Cemaran Biologi

Cemaran biologi merupakan cemaran pangan olahan yang berasal dari mikroba yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.

Dalam menjaga keamanan, mutu, dan gizi Pangan, terdapat peraturan yang mengatur batas maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan, yaitu Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 13 Tahun 2019 Tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan.

Contoh cemaran biologi adalah cemaran mikroba, seperti Escherichia coli, Salmonella sp, dan Staphylococcus aureus.

2.     Cemaran Kimia

Cemaran lain yang perlu diwaspadai adalah Cemaran Kimia, yaitu cemaran yang berasal dari zat kimia berbahaya, baik yang berasal dari bahan racun kimia alami, cemaran bahan kimia dari lingkungan, penggunaan BTP yang melebihi takaran, Penggunaan bahan berbahaya yang dilarang pada pangan, zat kimia beracun akibat pengolahan pangan, cemaran mikotoksin.

Setiap produk pangan wajib memenuhi Batas Maksimum Cemaran Kimia seperti diatur dalam Peraturan BPOM No. 8 Tahun 2018.

Tanpa pengujian, sulit memastikan apakah kadar bahan kimia ini masih aman atau sudah berbahaya.

3.     Cemaran Fisik

Merupakan cemaran dari benda-benda yang tidak boleh ada dalam pangan seperti rambut, kuku, staples, serangga mati, batu atau kerikil, pecahan gelas atau kaca, logam dan lain-lain.

Meski tampak sepele, benda-benda ini dapat melukai mulut, kerongkongan, atau bahkan menutup saluran pernapasan.

Cara pencegahan cemaran fisik adalah dengan memerhatikan dengan seksama kondisi pangan yang akan dikonsumsi.

Mengapa Uji Cemaran Pangan Itu Penting?

Cemaran pangan bukan hanya isu teknis di industri makanan ini adalah masalah kesehatan masyarakat.

Tidak cukup hanya menjamin kandungan gizi, makanan juga harus bebas dari risiko tersembunyi.

Bagi pelaku usaha, termasuk UMKM di bidang pangan, pengujian rutin bukan sekadar kewajiban, melainkan investasi untuk menjaga kepercayaan konsumen dan keberlangsungan bisnis.

Inti Surya Laboratorium: Layanan Pengujian Lengkap dengan Teknologi Terkini 

Untuk memastikan produk pangan Anda aman, layak edar, dan memenuhi standar BPOM, Inti Surya Laboratorium menyediakan layanan pengujian cemaran pangan lengkap mulai dari uji mikrobiologi,

kimia, hingga fisik dengan teknologi terkini dan hasil uji yang akurat.

Yuk, cek keamanan produk panganmu sekarang juga bersama Inti Surya Lab.

Hubungi tim kami untuk konsultasi gratis seputar layanan pengujian pangan.

Alamat: Icon Business Park, Jl. Raya Cisauk Lapan Blok O No. 5 - 6, Sampora, Kec. Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten 15345

Cemaran pangan bukan sekadar isu teknis di industri makanan, ini adalah masalah kesehatan masyarakat dan salah satu ancaman keamanan pangan.

Untuk mewujudkan keamanan pangan yang diharapkan, kita perlu lebih sadar bahwa makanan sehat tak cukup hanya dilihat dari gizi, tapi juga dari keamanannya.

Keamanan pangan sendiri tidak hanya penting bagi konsumen, tetapi juga sangat krusial bagi pelaku usaha, termasuk UMK pangan, untuk menjaga kepercayaan dan keberlangsungan bisnis.

Dengan edukasi, kebijakan yang ketat, dan pengujian rutin, kita bisa mencegah toksin masuk ke tubuh kita tanpa disadari.