Lindungi Keluarga dari Bahaya Bahan Tambahan Makanan

3 months ago By : Alifah Fauza Riyadi


Industri makanan saat ini telah berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya industri makanan telah bainyak pula efek negatif yang timbul.

Makanan yang kita konsumsi sebaiknya adalah makanan yang sehat. Definisi makanan yang sehat adalah makanan yang tidak mengandung bahan yang dapat merugikan mahluk hidup yang mengkonsumsinya.

Berdasarkan Peraturan Badan POM Nomor 11 Tahun 2019, pangan mencakup segala jenis bahan yang berasal dari sumber hayati, seperti hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, maupun air, baik yang telah mengalami proses pengolahan maupun yang masih mentah, yang dikonsumsi sebagai makanan atau minuman oleh manusia.

Pengertian ini juga mencakup Bahan Tambahan Pangan (BTP), bahan baku pangan, serta berbagai komponen lain yang digunakan selama proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

BTP umumnya digunakan dalam berbagai produk olahan pangan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami apakah BTP yang ditambahkan tergolong aman, tidak mengandung zat kimia berbahaya, digunakan dalam takaran yang tepat, serta dampak kesehatan yang mungkin timbul jika penggunaannya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tujuan diketahuinya bahaya bahan tambahan makanan adalah agar kita waspada pada makanan yang akan dikonsumsi.

Bahan tambahan makanan yang dipelajari adalah antara lain, pewarna, penyedap rasa dan aroma, pemantap, anti oksidan, pengawet, pengemulsi , anti gumpal, pemucat, dan pengental.

Tujuan pemberian bahan tambahan makanan adalah untuk mempengaruhi dan menambah cita rasa, warna, tekstur, dan penampilan dari bahan makanan.

Fakta dalam jurnal penelitian yang diterbitkan Ratnani (2009)  mengungkap beberapa isu tentang bahaya tambahan makanan.


Contohnya Tambahan Makanan yang Berbahaya

  • Siklamat (pemanis buatan)

Dianggap tidak berbahaya dan digunakan secara luas dalam makanan dan minuman selama bertahun- tahun.

Tetapi keamanannya mulai diragukan setelah ada penemuan bahwa pada hewan dan manusia zat itu dapat dimetabolisme oleh flora usus menjadi sikloheksilamin yang tampaknya lebih toksik ( Classen ,1968).

  • Nitrat dan nitrit adalah bahan pengawet yang berguna dan memberikan warna dan rasa khusus pada daging, misalnya ham dan corned beef.

Tetapi zat ini dapat bergabung dengan amin tertentu membentuk berbagai jenis nitrosamin yang kebanyakan bersifat karsinogen kuat.

  • Tatrazin , zat pewarna kuning yang dipergunakan secara luas dalam berbagai makanan olahan telah diketahui dapat menginduksi reaksi alergi,
    terutama bagi orang yang alergi terhadap aspirin ( Juhlin , 1980 ).
  • Metanil Yellow

Metanil yellow kerap ditemukan dalam sejumlah produk pangan seperti tahu berwarna kuning, agar-agar, dan manisan mangga.

Zat pewarna ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tubuh, seperti mual, muntah, diare, tekanan darah rendah (hipotensi), gangguan pencernaan, gangguan fungsi hati, hingga masalah pernapasan bila terhirup.

Makanan yang mengandung metanil yellow umumnya memiliki warna kuning yang sangat terang, menyala, serta menunjukkan adanya titik-titik warna yang mencolok.

  • Rhodamin B

Rhodamin B sering dijumpai dalam berbagai jenis makanan seperti kerupuk, manisan, permen, makanan ringan, terasi, minuman ringan, cendol, saus, dan sirup.

Ciri khas dari makanan yang mengandung rhodamin B adalah warna merah yang sangat terang serta rasa yang agak pahit.

Zat ini berbahaya karena dapat mengganggu fungsi hati dan dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan kanker hati.

  • Formalin 

Formalin merupakan zat kimia yang biasa digunakan sebagai pengawet mayat, antiseptik atau disinfektan, serta bahan dalam pembuatan karpet, kertas, sutra, plastik, dan produk industri lainnya.

Namun, beberapa pelaku usaha masih menyalahgunakan formalin sebagai bahan tambahan pangan (BTP) untuk mengawetkan produk seperti bakso, mi, ikan, dan tahu.

Dalam kadar yang tinggi, formalin dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, meliputi gangguan pernapasan (seperti nyeri dada dan batuk), sistem saraf (kejang), sistem pencernaan (mual, muntah, diare), kerusakan hati dan ginjal, serta meningkatkan risiko kanker.

Jika dikonsumsi lebih dari 30 ml, formalin bahkan dapat menyebabkan kematian.

Ciri khas makanan yang mengandung formalin antara lain teksturnya keras, kenyal, tidak mudah hancur atau basi, serta memiliki bau tajam yang menyengat.

Setelah diketahui batasan- batasan bahan tambahan makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi, diharapkan kita akan lebih cermat dalam memilih makanan yang tepat.

Selain cermat dalam memilih kita juga akan dapat mengukur dosis yang tepat untuk ditambahkan.

Pastikan produk Anda sesuai regulasi. Uji kandungan bahan tambahan makanan di laboratorium kami.


Referensi: 

Ratnani, R.D., 2009, “Bahaya Bahan Tambahan Makanan bagi Kesehatan”, Momentum, Vol. 5, No. 1, April 2009 : 16 – 22.



Terbaru

...
1 week ago

Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh

Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!

Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran

tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...

Selengkapnya
Information
...
2 weeks ago

Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia

mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup

Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan

Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...

Selengkapnya
Entertaiment
...
2 weeks ago

Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan

Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh

9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!

Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...

Selengkapnya
Information
...
2 weeks ago

Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya

Makanan cepat saji atau fast food dikenal praktis dan mudah dinikmati, tetapi memiliki daya simpan y...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Peran Beras Fortifikasi Untuk Mencegah Stunting Di Indonesia

Kupas tuntas peran, manfaat, dan potensi beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral ini dalam ...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Tantangan Dan Strategi Fortifikasi Makanan di Indonesia Untuk Gizi yang Lebih Baik

Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi mikro penting seperti zat besi, yodium, vitamin A, zi...

Selengkapnya
technical