Lindungi Keluarga dari Bahaya Bahan Tambahan Makanan
Industri makanan saat ini telah berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya industri makanan telah bainyak pula efek negatif yang timbul.
Makanan yang kita konsumsi sebaiknya adalah makanan yang sehat. Definisi makanan yang sehat adalah makanan yang tidak mengandung bahan yang dapat merugikan mahluk hidup yang mengkonsumsinya.
Berdasarkan Peraturan Badan POM Nomor 11 Tahun 2019, pangan mencakup segala jenis bahan yang berasal dari sumber hayati, seperti hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, maupun air, baik yang telah mengalami proses pengolahan maupun yang masih mentah, yang dikonsumsi sebagai makanan atau minuman oleh manusia.
Pengertian ini juga mencakup Bahan Tambahan Pangan (BTP), bahan baku pangan, serta berbagai komponen lain yang digunakan selama proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
BTP umumnya digunakan dalam berbagai produk olahan pangan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami apakah BTP yang ditambahkan tergolong aman, tidak mengandung zat kimia berbahaya, digunakan dalam takaran yang tepat, serta dampak kesehatan yang mungkin timbul jika penggunaannya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan diketahuinya bahaya bahan tambahan makanan adalah agar kita waspada pada makanan yang akan dikonsumsi.
Bahan tambahan makanan yang dipelajari adalah antara lain, pewarna, penyedap rasa dan aroma, pemantap, anti oksidan, pengawet, pengemulsi , anti gumpal, pemucat, dan pengental.
Tujuan pemberian bahan tambahan makanan adalah untuk mempengaruhi dan menambah cita rasa, warna, tekstur, dan penampilan dari bahan makanan.
Fakta dalam jurnal penelitian yang diterbitkan Ratnani (2009) mengungkap beberapa isu tentang bahaya tambahan makanan.
Contohnya Tambahan Makanan yang Berbahaya
- Siklamat (pemanis buatan)
Dianggap tidak berbahaya dan digunakan secara luas dalam makanan dan minuman selama bertahun- tahun.
Tetapi keamanannya mulai diragukan setelah ada penemuan bahwa pada hewan dan manusia zat itu dapat dimetabolisme oleh flora usus menjadi sikloheksilamin yang tampaknya lebih toksik ( Classen ,1968).
- Nitrat dan nitrit adalah bahan pengawet yang berguna dan memberikan warna dan rasa khusus pada daging, misalnya ham dan corned beef.
Tetapi zat ini dapat bergabung dengan amin tertentu membentuk berbagai jenis nitrosamin yang kebanyakan bersifat karsinogen kuat.
- Tatrazin , zat pewarna kuning yang dipergunakan secara luas dalam berbagai makanan olahan telah diketahui dapat menginduksi reaksi alergi,
terutama bagi orang yang alergi terhadap aspirin ( Juhlin , 1980 ). - Metanil Yellow
Metanil yellow kerap ditemukan dalam sejumlah produk pangan seperti tahu berwarna kuning, agar-agar, dan manisan mangga.
Zat pewarna ini dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tubuh, seperti mual, muntah, diare, tekanan darah rendah (hipotensi), gangguan pencernaan, gangguan fungsi hati, hingga masalah pernapasan bila terhirup.
Makanan yang mengandung metanil yellow umumnya memiliki warna kuning yang sangat terang, menyala, serta menunjukkan adanya titik-titik warna yang mencolok.
- Rhodamin B
Rhodamin B sering dijumpai dalam berbagai jenis makanan seperti kerupuk, manisan, permen, makanan ringan, terasi, minuman ringan, cendol, saus, dan sirup.
Ciri khas dari makanan yang mengandung rhodamin B adalah warna merah yang sangat terang serta rasa yang agak pahit.
Zat ini berbahaya karena dapat mengganggu fungsi hati dan dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan kanker hati.
- Formalin
Formalin merupakan zat kimia yang biasa digunakan sebagai pengawet mayat, antiseptik atau disinfektan, serta bahan dalam pembuatan karpet, kertas, sutra, plastik, dan produk industri lainnya.
Namun, beberapa pelaku usaha masih menyalahgunakan formalin sebagai bahan tambahan pangan (BTP) untuk mengawetkan produk seperti bakso, mi, ikan, dan tahu.
Dalam kadar yang tinggi, formalin dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, meliputi gangguan pernapasan (seperti nyeri dada dan batuk), sistem saraf (kejang), sistem pencernaan (mual, muntah, diare), kerusakan hati dan ginjal, serta meningkatkan risiko kanker.
Jika dikonsumsi lebih dari 30 ml, formalin bahkan dapat menyebabkan kematian.
Ciri khas makanan yang mengandung formalin antara lain teksturnya keras, kenyal, tidak mudah hancur atau basi, serta memiliki bau tajam yang menyengat.
Setelah diketahui batasan- batasan bahan tambahan makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi, diharapkan kita akan lebih cermat dalam memilih makanan yang tepat.
Selain cermat dalam memilih kita juga akan dapat mengukur dosis yang tepat untuk ditambahkan.
Pastikan produk Anda sesuai regulasi. Uji kandungan bahan tambahan makanan di laboratorium kami.
Referensi:
Ratnani, R.D., 2009, “Bahaya Bahan Tambahan Makanan bagi Kesehatan”, Momentum, Vol. 5, No. 1, April 2009 : 16 – 22.
Terbaru

5 Spesies Flora dan Fauna Endemik Raja Ampat Papua Terancam Punah
daftar flora dan fauna endemik Raja Ampat Papua yang kini statusnya mulai terancam akibat kerusakan ...
Selengkapnya
Mengenal Lebih Dekat Klasifikasi Air Sungai Kelas 1-4
Air sungai punya kualitas berbeda, sehingga pemerintah menetapkannya dalam 4 kelas: kelas 1 (air bak...
Selengkapnya
KEREN ! Negara Dengan Pengolahan Air Limbah Terbaik Di Dunia
Beberapa negara mengembangkan teknologi dan sistem pengelolaan air limbah. ...
Selengkapnya
Chemical Oxygen Demand (COD): Parameter Dalam Analisis Air Limbah
Dalam analisis tersebut, Chemical Oxygen Demand (COD) merupakan salah satu parameter utama yang tak ...
Selengkapnya
Fenomena Strawberry Moon, Gimana Dampaknya Bagi Lingkungan ?
fenomena strawberry moon adalah peristiwa warna kemerahan pada bulan. Saat itu terjadi, bulan akan t...
Selengkapnya
Lindungi Keluarga dari Bahaya Bahan Tambahan Makanan
BTP umumnya digunakan dalam berbagai produk olahan pangan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat ...
Selengkapnya
Si Kecil Pengawet Besar: Apa Itu Natrium Benzoat?
Natrium benzoat adalah senyawa kimia yang umum digunakan sebagai bahan pengawet dalam berbagai produ...
Selengkapnya
Gajah Dapat Membantu Lawan Perubahan Iklim!
Gajah bukan hanya hewan besar yang berkeliaran di hutan mereka berperan penting dalam menjaga ekosis...
Selengkapnya
Sumber Pewarna Alami yang Bikin Makanan Makin Wow!
Indonesia, salah satu negara dengan biodiversitas paling kaya di dunia, memiliki potensi yang luar b...
Selengkapnya
Sejarah Letusan Gunung Lewotobi NTT: Keindahan Alam Yang Kini Berstatus Awas
Gunung Lewotobi, sepasang puncak gunung yang gagah berdiri di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara ...
Selengkapnya
Bukan Cuma Gula, Ini Jenis Pemanis dan Dampaknya dalam Pangan Olahan
Penggunaan pemanis buatan diatur regulasinya pada Peraturan BPOM No. 11 tahun 2019 tentang bahan tam...
Selengkapnya
PRJ 2025: Satu Hari Nggak Cukup Buat Explore Semua Keseruannya!
PRJ 2025 hadir lebih meriah! Perayaan Jakarta ke-498 ini jadi ajang kolaborasi, belanja, kuliner, da...
Selengkapnya
Manis Itu Pilihan: Pilih yang Alami atau Sintetik?
Pemanis alami berasal dari tanaman seperti tebu dan bit serta berperan sebagai sukrosa dan merupakan...
Selengkapnya
Siang Panas, Sore Hujan, Risiko Pangan Rentan di Kemarau Basah
Siang hari yang terik disusul hujan deras di sore hari menciptakan kondisi lembap dan hangat yang id...
Selengkapnya
Kasus KLB Pangan: Mengapa Masih Banyak Keracunan Makanan?
Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Keracunan Pangan (KP) merupakan kejadian saat dua orang atau lebih me...
Selengkapnya
Mengungkap Dunia Mikroba dalam Makanan Pentingnya Uji Mikrobiologi untuk Keamanan Pangan
Keamanan pangan merupakan perhatian yang sangat penting di dunia modern, di mana analisis mikrobiolo...
Selengkapnya
LONG WEEKEND KE MANA ? YUK HEALING KE 5 SPOT CANTIK SEKITAR GUNUNG LEWOTOBI
Gunung Lewotobi tak hanya menawarkan pesona alam yang luar biasa, tetapi juga menjadi daya tarik ter...
Selengkapnya
Seketika Biru, Sungai Citarum Diambang Krisis Ekosistem
Dari 111 sungai, sebanyak 81 sungai atau sekitar 72,97% masuk dalam kategori pencemaran ringan. Sal...
Selengkapnya
Cegah Wabah Penyakit Pada Pangan Lewat Uji Mikroba
Dengan uji mikroba yang tepat mendeteksi sumber kontaminasi, wabah berhasil dihentikan dan langkah p...
Selengkapnya