Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh
Teh hijau telah lama dinobatkan sebagai salah satu minuman paling menyehatkan. Dikenal karena kekayaan antioksidan, katekin, dan L-theanine, minuman ini menawarkan segudang manfaat, mulai dari mendukung kesehatan jantung hingga meningkatkan fungsi kognitif.
Namun, sebuah pertanyaan yang sering muncul dan jarang terjawab secara tuntas adalah: kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap secara optimal oleh tubuh?
Tentang Teh Hijau
Teh hijau telah lama dikenal sebagai salah satu minuman kesehatan paling populer di dunia. Tidak hanya nikmat, teh hijau juga menyimpan rahasia kandungan gizi dan khasiat kesehatan yang mendukung gaya hidup sehat masa kini. Dari Asia Timur hingga ke berbagai belahan dunia, teh hijau menjadi minuman wajib bagi mereka yang peduli dengan kesehatan dan kebugaran.
Sejak ribuan tahun lalu masyarakat Tiongkok sudah menggunakan teh sebagai bagian dari tradisi kesehatan mereka. Seiring waktu, pengakuan terhadap manfaat kesehatan teh ini melampaui batas negara, dan kini dikenal luas baik di dalam negeri maupun secara internasional. Saat ini, budidaya teh telah meluas ke lebih dari 30 negara, dan diminum oleh lebih dari 3 miliar orang di 160 negara dan wilayah. Teh hijau adalah salah satu varietas teh yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia dan popularitasnya terus meningkat, kini menyumbang sekitar 20% dari produksi teh global.
Siklus Tubuh Manusia Terhadap Konsumsi Teh Hijau
Siklus metabolisme tubuh manusia, atau ritme sirkadian, adalah jam internal yang mengatur berbagai proses fisiologis dalam periode 24 jam. Proses ini termasuk pengaturan hormon, suhu tubuh, tekanan darah, dan yang paling penting untuk topik kita, pencernaan dan metabolisme energi.
Tubuh kita tidak merespons makanan atau minuman dengan cara yang sama di pagi, siang, atau malam hari. Sensitivitas insulin, produksi enzim pencernaan, dan tingkat metabolisme basal semuanya berfluktuasi sepanjang hari.
Oleh karena itu, waktu konsumsi teh hijau dapat memengaruhi bagaimana senyawa-senyawa utamanya berinteraksi dengan proses-proses biologis ini, yang pada akhirnya memengaruhi efektivitasnya.
Bagi banyak orang, pagi hari adalah waktu yang intuitif untuk minum teh. Namun, di sinilah letak pertimbangan pentingnya. Minum teh hijau tepat setelah bangun tidur, saat perut masih kosong, mungkin bukan ide terbaik.
Katekin dalam teh hijau, khususnya EGCG, dapat meningkatkan produksi asam lambung. Bagi individu dengan lambung sensitif, hal ini dapat memicu ketidaknyamanan, mual, atau bahkan iritasi. Selain itu, meskipun kandungan kafein dalam teh hijau lebih rendah daripada kopi, meminumnya dalam keadaan perut kosong dapat menyebabkan penyerapan kafein yang lebih cepat, yang pada beberapa orang dapat menimbulkan perasaan gelisah atau pusing.
Waktu pagi yang lebih ideal adalah setelah sarapan atau di sela-sela sarapan. Konsumsi setelah makan membantu melindungi lapisan lambung dari potensi iritasi sekaligus memanfaatkan kemampuan teh hijau untuk memoderasi respons gula darah setelah makan.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia
Waktu Terbaik Minum Teh Hijau
Jika tujuan utama Anda adalah meningkatkan fokus dan produktivitas, pertimbangkan untuk menyesap teh hijau di antara pukul 9 pagi hingga 11 siang. Pada jam-jam ini, tingkat kortisol (hormon stres) secara alami mulai menurun dari puncaknya di pagi hari. Inilah saat yang tepat untuk memberikan dorongan energi yang stabil dan halus dari kafein dalam teh hijau. Keunggulan besar teh hijau dibandingkan kopi terletak pada kombinasi kafein dan L-theanine.
Asam amino ini mempromosikan relaksasi dan gelombang alfa di otak, yang menciptakan keadaan "tenang namun waspada". Hal ini berarti teh hijau dapat membantu Anda berkonsentrasi tanpa kegugupan atau "energy crash" yang sering menyertai konsumsi kopi, menjadikannya teman kerja yang sempurna untuk tengah hari.
Waktu lain yang sangat strategis untuk minum teh hijau adalah sekitar 30 menit hingga satu jam sebelum berolahraga. Pada waktu ini, manfaat teh hijau bekerja secara multidimensi. Pertama, kafein yang dikandungnya berperan sebagai ergogenic aid, yang dapat meningkatkan performa fisik dengan memobilisasi asam lemak dari jaringan lemak, membuatnya tersedia sebagai sumber energi bagi tubuh.
Ini dapat menghemat simpanan glikogen otot dan meningkatkan daya tahan. Kedua, antioksidan dalam teh hijau dapat membantu meningkatkan aliran darah dan oksigenasi ke otot selama beraktivitas fisik.
Ketiga, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein sebelum latihan dapat secara signifikan mengurangi persepsi rasa sakit dan usaha, memungkinkan Anda berlatih lebih keras dan lebih lama.
Beralih ke sore dan malam hari, konsumsi teh hijau memerlukan kehati-hatian yang lebih besar.
Bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, minum teh hijau di sore atau malam hari dapat mengganggu pola tidur. Kafein bekerja dengan memblokir reseptor adenosin di otak, yang merupakan neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk membuat kita merasa mengantuk.
Meskipun jumlahnya sedikit, dampaknya dapat bervariasi bagi setiap individu. Gangguan pada kualitas dan kuantitas tidur justru akan merugikan kesehatan metabolisme secara keseluruhan, meniadakan manfaat teh hijau itu sendiri.
Jika Anda ingin menikmati teh hijau di malam hari, pastikan untuk memilih varian decaffeinated (tanpa kafein) atau setidaknya meminumnya setidaknya 3-4 jam sebelum waktu tidur yang direncanakan untuk memungkinkan tubuh memetabolisme kafein secara cukup.
Hindari Tambahan Susu Dalam Campuran Teh Hijau
Selain waktu, cara Anda mengonsumsi teh hijau juga memengaruhi bioavailabilitas senyawa-senyawa berkhasiatnya. Menambahkan susu, misalnya, adalah praktik yang kontroversial.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein kasein dalam susu sapi dapat berikatan dengan katekin teh hijau, sehingga menghambat penyerapannya dalam tubuh.
Jika Anda ingin memaksimalkan asupan antioksidan, sebaiknya nikmati teh hijau tanpa tambahan susu hewani.
Sebaliknya, menambahkan perasan jeruk lemon atau jus dapat meningkatkan manfaatnya. Vitamin C dalam lemon terbukti dapat membantu menstabilkan katekin teh hijau yang sensit terhadap pH usus, sehingga membuatnya lebih mudah diserap dan tetap aktif dalam aliran darah untuk waktu yang lebih lama.
Pada akhirnya, "waktu terbaik" untuk minum teh hijau adalah konsep yang sangat personal. Waktu ideal tersebut bergantung pada tujuan kesehatan spesifik Anda, toleransi terhadap kafein, kondisi lambung, dan ritme sirkadian alami tubuh Anda. Seorang atlet mungkin akan mendapatkan keuntungan maksimal dari secangkir teh hijau sebelum latihan, sementara seorang profesional yang mencari ketenangan dan fokus mungkin menemukan waktu terbaiknya adalah di tengah hari yang sibuk. Kuncinya adalah mendengarkan tubuh Anda sendiri.
Perhatikan bagaimana reaksi tubuh Anda setelah minum teh hijau pada waktu yang berbeda. Apakah Anda merasa lebih berenergi atau justru gelisah?
Apakah pencernaan Anda tetap nyaman? Apakah tidur Anda tetap nyenyak? Dengan melakukan eksperimen kecil dan menyelaraskan kebiasaan minum teh dengan irama internal tubuh,
Anda dapat mengungkap waktu terbaik pribadi Anda untuk memanfaatkan kekuatan penuh dari minuman kuno yang luar biasa ini, sehingga setiap cangkirnya bukan hanya sebuah ritual, tetapi sebuah langkah strategis menuju kesehatan yang lebih optimal.
Baca Juga: Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!
Rahasia Menyehatkan Dari Konsumsi Teh Hijau
Berasal dari daun Camellia sinensis, teh hijau bukan sekadar pelepas dahaga, tetapi juga kaya senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi tubuh. Kekuatan utama teh hijau terletak pada kandungan katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG). Senyawa ini memiliki efek antioksidan, antiinflamasi, antikanker, hingga membantu menjaga berat badan ideal. Selain katekin, teh hijau juga mengandung asam amino (seperti theanine), kafein, vitamin, mineral, dan aroma volatil yang memberi rasa khas. Manfaat utama teh hijau bagi kesehatan ialah sebagai berikut:
1. Antioksidan Alami
Teh hijau membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh, sehingga berperan dalam mencegah penuaan dini.
2. Menjaga Kesehatan Jantung dan Metabolisme
Konsumsi rutin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), menjaga tekanan darah, dan memperbaiki metabolisme lemak serta gula darah.
3. Mendukung Program Diet
Beberapa studi menunjukkan teh hijau membantu meningkatkan pembakaran lemak melalui aktivasi enzim metabolik.
4. Perlindungan dari Infeksi dan Penyakit
Katekin dalam teh hijau memiliki sifat antibakteri dan antivirus. Bahkan ada bukti potensial efeknya terhadap virus influenza dan SARS-CoV-2.
5. Kesehatan Otak
Penelitian telah menunjukkan bahwa teh hijau memiliki sifat neuroprotektif. Teh hijau diduga membantu mengurangi risiko Alzheimer dan Parkinson.
Teh hijau bukan sekadar minuman biasa, tapi bagian dari gaya hidup sehat. Kandungan bioaktifnya dapat membantu menjaga kesehatan tubuh, mencegah penyakit degeneratif, dan bahkan mendukung penurunan berat badan. Namun, seperti halnya bahan alami lainnya, konsumsi berlebihan tidak selalu lebih baik. Nikmati teh hijau dengan bijak, secangkir sehari bisa menjadi teman setia untuk hidup lebih sehat dan seimbang.
Referensi Jurnal :
Gardjito, M., & AM, D. R. (2011). Teh: Sejarah Dan Tradisi Minum Teh, Cara Benar Menyeduh Dan Menikmati Teh, Khasiat Teh. PT Kanisius.
Radeva-Ilieva, M. dkk. 2025. “Green Tea: Current Knowledge and Issues”. Foods 2025. 14(5), 745; https://doi.org/10.3390/foods14050745
PT Inti Surya Laboratorium
Icon Business Park, Jl. Raya Cisauk Lapan Blok O No. 5 - 6, Sampora, Kec. Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten 15345
Terbaru

Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...
Selengkapnya
Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh
Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...
Selengkapnya
Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!
Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...
Selengkapnya
Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran
tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...
Selengkapnya
Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia
mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...
Selengkapnya
Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup
Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...
Selengkapnya
8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan
Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...
Selengkapnya
Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan
Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...
Selengkapnya
Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh
9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...
Selengkapnya
Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh
Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...
Selengkapnya
Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!
Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...
Selengkapnya
Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya
Makanan cepat saji atau fast food dikenal praktis dan mudah dinikmati, tetapi memiliki daya simpan y...
Selengkapnya
Peran Beras Fortifikasi Untuk Mencegah Stunting Di Indonesia
Kupas tuntas peran, manfaat, dan potensi beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral ini dalam ...
Selengkapnya
Tantangan Dan Strategi Fortifikasi Makanan di Indonesia Untuk Gizi yang Lebih Baik
Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi mikro penting seperti zat besi, yodium, vitamin A, zi...
Selengkapnya