Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!

3 days ago By : Fanny Fadhilah Usman


Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!

Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan kekayaan laut yang begitu memesona. Dari ujung Sabang hingga Merauke, laut kita menyajikan berbagai kekayaan alam seperti seafood yang melimpah dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner nusantara. Namun, di balik kenikmatan hidangan laut tersebut, ada sebuah realita yang mengajak kita untuk lebih waspada dan bijak dalam memilih makanan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik masuk ke dalam rantai makanan manusia.

Untuk para pecinta makanan laut atau seafood mungkin saja sudah banyak mikroplastik yang sudah tertelan tanpa disadari. Mulai dari kerang dan tiram yang ada di lautan ternyata mengandung mikroplastik yang paling tinggi kadarnya dibandingkan dengan hewan yang dijadikan makanan laut lainnya. Namun selain kerang dan tiram, para peneliti juga menemukan fakta terbaru mengenai makanan laut yang sering dikonsumsi oleh masyarakat melalui pengujian sampel dan berbagai penelitian yang telah dilakukan. Ternyata ditemukan fakta bahwa ikan, udang dan kepiting juga mengandung kadar mikroplastik yang cukup tinggi.

Kalau kamu pernah melihat sampah plastik yang mengambang di sungai atau terdampar di pantai? Nah, itulah asal muasal mikroplastik tercipta. Selain berasal dari berbagai sampah plastik yang ada di dunia ini, mikroplastik juga dapat berasal dari microbeads yang ada pada berbagai produk kecantikan yang biasa dipakai untuk mengeksfoliasi kulit dan akhirnya dibuang melalui air yang berujung ke lautan lepas dan berbaur dengan banyaknya air laut diberbagai belahan dunia.

Partikel-partikel kecil ini, yang sering tidak terlihat oleh mata, ternyata menemukan jalannya ke dalam ekosistem laut dan secara tidak langsung, ke makanan yang kita makan sehari-hari. Kontaminasi mikroplastik pada manusia dapat menyebabkan masalah pencernaan, peredaran sirkulasi darah, gangguan reproduksi bahkan gangguan pernapasan. Bahkan dibeberapa penelitian menemukan bahwa mikroplastik sudah ditemukan di berbagai jaringan darah di dalam tubuh manusia dan menyebar ke berbagai organ.

Mengenal Mikroplastik

Menurut website ayosehat.kemkes.go.id, Mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil, berukuran kurang dari 5 milimeter, yang dapat berada di lingkungan perairan sekitar kita. Mikroplastik terbagi menjadi dua jenis:

  1. Mikroplastik Primer: Jenis ini sengaja diproduksi kecil untuk digunakan dalam berbagai produk seperti sabun eksfoliasi, deterjen, kosmetik, dan bahkan dari serat sintetis pada pakaian.
  2. Mikroplastik Sekunder: Jenis ini berasal dari penguraian alami sampah plastik yang lebih besar, seperti botol, kantong, dan jaring ikan, yang terpapar sinar matahari dan gelombang air laut dalam waktu lama.

Sumber utama mikroplastik di perairan berasal dari limbah berbagai jenis kemasan plastik, termasuk kantong plastik berbagai ukuran, pembungkus makanan (seperti bungkus nasi dan sterefoam), kemasan makanan siap saji, serta botol minuman plastik.

Limbah plastik tersebut mengalami proses pengikisan alami akibat paparan faktor lingkungan, termasuk sinar matahari. Proses ini menyebabkan material plastik menjadi rapuh dan terfragmentasi. Meskipun tidak terurai secara sempurna, materi plastik tersebut berubah menjadi potongan-potongan kecil yang dikenal sebagai mikroplastik.

Beberapa jenis mikroplastik yang umum mencemari makanan antara lain:

  • Bisphenol-A (BPA): Senyawa kimia yang sering digunakan untuk membuat plastic polikarborat dan resin epoksi, yang erring ditemukan di dalam botol minum, kemasan makanan kaleng, dan wadah plastik lainnya.
  • Ftalat (phthalate): Kumpulan senyawa kimia yang biasanya digunakan sebagai platicizer yang dapat membuat plastik lebih lentur, fleksibel, dan tahan lama, serta mempunyai fungsi sebagai pelarut dan penstabil dalam produk kosmetik, wewangian, cat, dan kemasan makanan.
  • Dioksin: Gabungan beberapa senyawa kimia beracun yang dapat merusak lingkungan, termasuk poliklorinasi dibenzo-p-dioksin (PCCC) dan ploliklorinasi dibenzofuran (PCDF)
  • Polietilen dan Polipropilen: Politena (PE) dan Polipropilena (PP) adalah dua jenis termoplastik umum yang terbuat dari unit monomer yang berbeda seperti etilena untuk PE dan propilena untuk PP.

Dampak Mikroplastik Pada Seafood

Saking kecilnya, mikroplastik dapat dengan mudah dikonsumsi oleh organisme laut terkecil, seperti amoeba dan plankton. Berbagai ikan kecil yang memakan para plankton pun turut mengonsumsinya. Proses ini berlanjut ke ikan yang lebih besar, kerang, udang, kepiting dan hewan laut lainnya yang biasanya menjadi makanan kita sehari-hari. Dalam ilmu ekologi, ini disebut bioaccumulation yang memiliki arti berupa penumpukan suatu zat berbahaya, seperti bahan kimia beracun atau logam berat dalam tubuh suatu organisme karena organisme tersebut menyerap zat lebih cepat daripada kemampuannya untuk mengeluarkannya. Sedangkan, biomagnification yang berarti peningkatan konsentrasi zat beracun atau polutan di dalam suatu organism yang berada di tingkat rantai makanan yang semakin tinggi dapat menyebabkan predator puncak memiliki konsentrasi polutan tertinggi.

Dengan demikian, mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi seafood yang tercemar. Ini bukan untuk menimbulkan kekhawatiran, tetapi sebagai pengingat akan betapa eratnya koneksi antara kesehatan laut dan kesehatan kita.

Beberapa penelitian telah mengamati fenomena mikroplastik ini. Sebuah laporan yang dilansir dari cnbcindonesia.com menyebutkan “Studi bahwa Indonesia Paling Banyak Konsumsi Mikroplastik di Dunia”. Para peneliti memperkirakan bahwa hampir seluruh masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan, sebuah angka yang menunjukkan betapa tingginya potensi paparan akan mikroplastik.

Temuan lain yang dilansir kompas.com bahkan menunjukkan bahwa partikel mikroplastik telah ditemukan dalam jaringan jantung manusia. Penelitian oleh Eka Chlara Budiarti juga menyebutkan bahwa mikroplastik memiliki potensi untuk mengendap di saluran pernapasan, pencernaan, dan organ lainnya.

Selain itu, dilansir dari website detikedu.com menyebutkan beberapa area yang menjadi perhatian para ahli, seperti pentingnya menjaga sistem endokrin, kekebalan tubuh, sistem pernapasan, dan kesehatan usus. Yang mempunyai tujuan untuk mendorong pencegahan akan berbagai penyakit yang berpotensi muncul di dalam masing-masing tubuh masyarakat Indonesia yang telah terpapar banyaknya mikroplastik di dalam tubuh mereka.

Cara Mengurangi Dampak Mikroplastik

Meski terkesan besar, persoalan mikroplastik dapat kita hadapi bersama dengan cara mengurangi mikroplastik yang praktis dan penuh kesadaran. Karena setiap tindakan kecil kita sangat berarti. Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita lakukan, seperti dilansir dari ayosehat.kemkes.go.id:

  1. Hindari Memanaskan Makanan dalam Wadah Plastik: Gunakan wadah yang terbuat dari kaca, keramik, atau stainless steel ketika memanaskan makanan di microwave. Karena gelombang panas dapat menyebabkan partikel plastik terlepas ke dalam makanan.
  2. Mengurangi Penggunaan Wadah Plastik Yang Sekali Pakai: Mulai beralih ke gaya hidup sustainable. Bawa tas belanja sendiri, gunakan tumblr untuk minum, dan pilih wadah makanan yang dapat digunakan kembali. Karena setiap tindakan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) yang kita lakukan adalah satu langkah untuk melindungi ekosistem laut.
  3. Memilih Alternatif Selain Kemasan Plastik: Prioritaskan produk dengan kemasan karton, kaca, atau daur ulang. Saat membeli minuman, pertimbangkan untuk memilih yang tidak dikemas dalam botol plastik sekali pakai.

Selain tiga langkah di atas, kita juga bisa:

  • Mendukung Kebijakan dan Inovasi: Dukung setiap perusahaan dan kebijakan pemerintah yang berkomitmen mengurangi sampah plastik. Inovasi dalam bahan kemasan ramah lingkungan patut diapresiasi.
  • Terlibat dalam setiap Aksi Bersih: Ikut serta atau menginisiasi kegiatan bersih pantai (beach cleanup) dan sungai. Aktivitas ini langsung mencegah plastik besar terurai menjadi mikroplastik.
  • Menyebarkan Kesadaran: Bagikan pengetahuan ini kepada keluarga dan teman. Semakin banyak orang yang aware, semakin besar kekuatan kolektif kita untuk berubah.

Cara Menjaga Kualitas Ekosistem Laut dari Kontaminasi Mikroplastik Pada Seafood

Memahami sumber dan dampaknya adalah bagian dari proses untuk kita melangkah ke arah masa depan yang lebih baik dan untuk mewujudkan keberlanjutan dilingkungan kita. Bagi kita yang ingin berkontribusi lebih jauh, terutama dalam hal menjaga kualitas lingkungan, INTILAB dapat kamu dijadikan sebagai mitra yang tepat. Karena INTILAB dapat membantu Anda yang membutuhkan pengujian sampel air laut untuk mengetahui serta memantau kualitas lingkungan disekitar kita khususnya adalah Ekosistem Laut. Jika Anda ingin melakukan pengujian untuk menguji sampel air laut guna memahami lebih dalam parameter pencemarannya, INTILAB tentunya siap dan sedia dalam memberikan pelayanan jasa analisis yang tepat dan akurat.

Melalui proses yang cepat dan ditangani oleh para analis yang handal, hasil uji dapat diperoleh dalam 10 hari kerja. Data yang akurat ini dapat menjadi dasar untuk tindakan lebih lanjut dalam upaya pelestarian lingkungan khususnya ekosistem laut. Yuk, jadikan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk menciptakan perubahan yang positif!



Referensi

Chlara Budiarti, E. (2021) Identifikasi Mikroplastik Pada Feses Manusia. Environmental Pollution Journal. 1(2) 2021:84-100


Terbaru

...
3 days ago

Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia

mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup

Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan

Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...

Selengkapnya
Entertaiment
...
3 days ago

Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan

Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh

9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!

Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...

Selengkapnya
Information
...
3 days ago

Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya

Makanan cepat saji atau fast food dikenal praktis dan mudah dinikmati, tetapi memiliki daya simpan y...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

Peran Beras Fortifikasi Untuk Mencegah Stunting Di Indonesia

Kupas tuntas peran, manfaat, dan potensi beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral ini dalam ...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

Tantangan Dan Strategi Fortifikasi Makanan di Indonesia Untuk Gizi yang Lebih Baik

Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi mikro penting seperti zat besi, yodium, vitamin A, zi...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

Waspada Bakteri E.Coli Dari Maraknya Kasus Keracunan Makanan

Keracunan makanan, sebuah ancaman kesehatan yang sering kali diremehkan, menjadi perhatian serius be...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

Dampak Gas Air Mata, Ancaman Nyata Untuk Lingkungan

Dampak gas air mata yang selama ini dianggap hanya berpengaruh sementara pada manusia, tetapi ternya...

Selengkapnya
Information
...
3 days ago

Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia Dan Lingkungan

Indonesia menempati peringkat ke-15 dunia untuk polusi udara. Artikel ini mengupas tuntas penyebab, ...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Mengenal Lebih Dekat Bakteri Coliform , Indikator Kebersihan Air dan Makanan

Coliform adalah kelompok bakteri yang biasanya digunakan sebagai indikator apakah air atau makanan s...

Selengkapnya
technical