Si Kecil Pengawet Besar: Apa Itu Natrium Benzoat?
Tahu nggak? Banyak makanan favoritmu mengandung Natrium Benzoat.
Penambahan bahan kimia pangan dalam industri makanan bertujuan untuk meningkatkan kualitas, memperpanjang umur simpan, serta menjaga keamanan dan rasa produk.
Salah satu bahan tambahan yang sering digunakan seperti natrium benzoate, garam natrium dari asam benzoat.
Natrium benzoat adalah senyawa kimia yang umum digunakan sebagai bahan pengawet dalam berbagai produk makanan dan minuman olahan.
Zat ini tidak memiliki rasa dan biasanya berbentuk bubuk kristal, yang merupakan hasil reaksi antara asam benzoat dan natrium hidroksida.
Berbeda dengan asam benzoat yang secara alami dapat ditemukan dalam sejumlah tanaman seperti kayu manis, cengkeh, tomat, plum, apel, sertabuah beri,natrium benzoat sendiri tidak terbentuk secara alami.
Selain itu, beberapa jenis bakteri juga dapat menghasilkan asam benzoat melalui proses fermentasi pada produk susu seperti yogurt.
Dalam sistem penomoran bahan tambahan pangan, natrium benzoat diklasifikasikan sebagai pengawet dengan kode 211, yang di Eropa dikenal dengan sebutan E211.
Natrium benzoat berfungsi sebagai bahan pengawet yang mencegah pertumbuhan mikroorganisme,
terutama jamur dan beberapa jenis bakteri, yang dapat menyebabkan kerusakan pada produk pangan.
Penggunaan natrium benzoat sebagai bahan pengawet telah diakui secara luas,
terutama dalam produk-produk dengan kandungan air yang tinggi dan rentan terhadap kontaminasi mikroba, seperti minuman ringan, saus, selai, dan makanan olahan lainnya.
Batas Harian Konsumsi Natrium Benzoat
Dilansir halodoc (01/11) mengutip Food and Drug Administration, batas aman konsumsi harian natrium benzoate berada di angka 5ppb.
Jika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar natrium di bawah angka tersebut, maka kemungkinan kecil mengalami gangguan kesehatan.
Penggunaan natrium benzoat di Indonesia diperbolehkan selama jumlahnya tidak melebihi ambang batas maksimum.
Menurut PERBPOM No. 11 tahun 2019, dosis maksimum natrium benzoat yang dapat dikonsumsi setiap harinya (Acceptable Daily Intake) adalah 0-5 mg/kg berat badan.
Dampak Penggunaan Natrium Benzoat Berlebihan
Penambahan bahan tambahan makanan ke dalam produk makanan diperlukan untuk meningkatkan mutu sehingga produk makanan tersebut dapat bersaing dipasaran (Dewi, 2011).
Biasanya dalam produk minuman ditambahkan bahan pengawet agar minuman tidak cepat basi.
Natrium benzoat adalah pengawet organik berupa serbuk kristal yang tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah larut dalam air.
Penggunaan berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan seperti menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada beberapa individu.
Beberapa potensi dampak kesehatan lain yang mungkin timbul akibat konsumsi bahan pengawet ini meliputi peradangan, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD), masalah dalam pengendalian nafsu makan, stres oksidatif, serta reaksi alergi.
Hingga saat ini, sebagian besar penelitian mengenai risiko kesehatan natrium benzoat masih dilakukan melalui uji laboratorium pada hewan atau sel dalam tabung.
Oleh karena itu, diperlukan studi lanjutan pada manusia untuk memperoleh bukti yang lebih kuat dan relevan terhadap dampak kesehatannya
Penting bagi produsen dan konsumen untuk memastikan kadar asam benzoat dalam produk sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh BPOM RI.
Uji kadar natrium benzoat di lab kami dan pastikan keamanan pangan Anda!
Referensi: Sebayang, N.S. dkk. 2024. Pengolahan Pangan dengan Penambahan Bahan Kimia Natrium Benzoat. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2024, Volume 12, No. 1, Ed. Desember 2024.
Terbaru

Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...
Selengkapnya
Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh
Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...
Selengkapnya
Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!
Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...
Selengkapnya
Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran
tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...
Selengkapnya
Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia
mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...
Selengkapnya
Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup
Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...
Selengkapnya
8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan
Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...
Selengkapnya
Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan
Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...
Selengkapnya
Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh
9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...
Selengkapnya
Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh
Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...
Selengkapnya
Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!
Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...
Selengkapnya
Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya
Makanan cepat saji atau fast food dikenal praktis dan mudah dinikmati, tetapi memiliki daya simpan y...
Selengkapnya
Peran Beras Fortifikasi Untuk Mencegah Stunting Di Indonesia
Kupas tuntas peran, manfaat, dan potensi beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral ini dalam ...
Selengkapnya
Tantangan Dan Strategi Fortifikasi Makanan di Indonesia Untuk Gizi yang Lebih Baik
Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi mikro penting seperti zat besi, yodium, vitamin A, zi...
Selengkapnya