Siang Panas, Sore Hujan, Risiko Pangan Rentan di Kemarau Basah

1 month ago By : Alifah Fauza Riyadi

Belakangan ini, cuaca tak menentu membuat istilah kemarau basah sering muncul. Fenomena ini terjadi saat hujan masih turun di musim kemarau.

Risiko kontaminasi mikroba, cemaran kimia, dan toksin alami meningkat drastis. Siang hari yang terik disusul hujan deras di sore hari menciptakan kondisi lembap dan hangat yang ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme.

Tapi tahukah kamu, kondisi ini bisa jadi pemicu meningkatnya risiko cemaran mikroba pada pangan?

Terdapat berbagai jenis bahaya yang dapat mengancam keamanan pangan di berbagai titik sepanjang rantai produksi.

Sebagai contoh, karena mikroorganisme terdapat secara luas di alam, maka mikroorganisme patogen, terutama ketika dikombinasikan dengan perubahan iklim, dapat mencemari pangan pada tahap mana pun, mulai dari pertanian hingga ke meja makan.

Patogen bawaan pangan umumnya berupa bakteri, virus, atau parasit berbahaya yang terdapat dalam makanan dan dapat menyebabkan keracunan makanan atau penyakit yang ditularkan melalui makanan contohnya pada produk pangan segar.

Risiko kontaminasi produk segar oleh patogen dapat diperburuk oleh dampak perubahan iklim, seperti curah hujan yang lebih sering dan intens, banjir dan kekeringan berulang, serta peningkatan suhu.

Setelah hujan lebat, tingkat bakteri di udara pada lahan pertanian dapat meningkat 25 hingga 30 kali lipat, dan cipratan air hujan dapat menyebabkan kontaminasi bakteri pada produk segar.

Selain itu, banjir sering dikaitkan dengan meluapnya limbah manusia yang belum diolah, sehingga meningkatkan kemungkinan kontaminasi produk segar oleh virus dan bakteri enterik.

Perubahan iklim juga dapat meningkatkan risiko penyakit zoonosis bawaan pangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ketika perubahan iklim memengaruhi kondisi hidup hewan ternak, hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit mikroba, sehingga berperan sebagai reservoir utama berbagai penyakit.

Selain itu, peningkatan populasi hama hewan juga berperan sebagai vektor zoonosis tersebut. Terkait dengan keamanan pangan laut, perubahan suhu udara dan laut, pola curah hujan, keasaman laut, dan kadar salinitas juga dapat memengaruhi daya hidup dan potensi patogen penyebab penyakit yang terdapat dalam air laut dan hasil laut.

Semua jalur kontaminasi pangan yang berbeda ini dipengaruhi oleh perubahan iklim, sehingga menjadi ancaman bagi keamanan berbagai jenis komoditas pangan.

Untuk mencegah kontaminasi dan menjamin keamanan produk, pengujian mikrobiologi secara rutin menjadi keharusan. Pengujian mikroba meliputi deteksi total mikroorganisme (TPC), koliform, E. coli, Salmonella, Listeria, dan lainnya, tergantung jenis produk dan peraturan yang berlaku.

Perubahan iklim bukan hanya soal cuaca, tapi juga tentang apa yang kita makan dan bagaimana kita menjaganya tetap aman.

Saat suhu dan curah hujan naik-turun tak terkendali, kita perlu mengandalkan data ilmiah dan laboratorium uji pangan sebagai garis pertahanan pertama.


Referensi Jurnal :

Ramona A. Duchenne-Moutien ang Hudaa Neetoo. 2021. “Climate Change and Emerging Food Safety Issues: A Review”. Journal of Food Protection, Vol. 84, No. 11, 2021, Pages 1884-189


Terbaru

...
7 hours ago

Membedah Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Yang Aman

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) kini menjadi pilihan praktis dan populer bagi banyak orang untuk meme...

Selengkapnya
technical
...
7 hours ago

Baku Mutu Air Limbah Industri Kopi

Untuk memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan sudah memenuhi standar baku mutu, pemilik bisnis i...

Selengkapnya
technical
...
2 days ago

Mengenal Kandungan Air Minum dalam Kemasan (AMDK)

Kenali kandungan dan manfaat air minum dalam kemasan (AMDK) serta tips memilih yang aman....

Selengkapnya
technical
...
2 days ago

Pulau Padar, Keindahan Yang Perlu Dijaga Bersama

Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur memikat dengan savana dan laut biru yang menakjubkan. Namun, ekos...

Selengkapnya
Entertaiment
...
5 days ago

Fakta di Balik Label Alami pada Makanan

Label "alami" memiliki kekuatan psikologis yang besar di mata konsumen. Kita cenderung mengasosiasik...

Selengkapnya
technical
...
5 days ago

Mengenal Pestalotiopsis microspora : Jamur Pemakan Sampah

Jamur ini mampu mencerna plastik poliuretan material yang terkenal sulit terurai dan banyak digunaka...

Selengkapnya
Information
...
5 days ago

Waspada Perisa Sintetis Ilegal di Makanan Online

Salah satu ancaman tersembunyi yang jarang disadari adalah penggunaan perisa sintetis illegal bahan ...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Mengenal Perisa Sintetik

Perisa sintetik adalah bahan tambahan pangan yang dibuat melalui proses kimia untuk meniru aroma dan...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Perbedaan Bahan Tambahan Pangan Legal dan Ilegal

Ketahui perbedaan BTP legal dan BTP ilegal dalam produk makanan. Cek risiko kesehatannya dan penting...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Rahasia di Balik Perisa Makanan

Perisa adalah bahan tambahan pangan berupa preparat konsentrat, dengan atau tanpa ajudan perisa (fla...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Dari Jolly Roger ke Merah Putih : Bebas Emisi, Bebas Polusi

Fenomena bendera dan dunia bajak laut One Piece yang sedang ramai dibahas, dikaitkan dengan isu ling...

Selengkapnya
Entertaiment
...
1 week ago

Rayakan 1 Agustus dengan Eco Date

Eco date adalah konsep kencan yang dilakukan secara berkelanjutan, minim limbah, dan berkontribusi p...

Selengkapnya
Information
...
1 week ago

Pangan Organik VS Konvensional, Siapa Lebih Aman?

Apakah pangan organik benar-benar bebas dari logam berat? Cari tahu fakta lengkapnya dan pentingnya ...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Tips Mengolah Makanan Agar Bebas Logam Berat

Cara aman mengolah makanan agar terhindar dari paparan logam berat. Uji kandungan logam berat secara...

Selengkapnya
technical