Hari UMKM Internasional : Membangun Masa Depan Pangan yang Lebih Sehat dan Berdaya Saing
Setiap tanggal 27 Juni, dunia memperingati Hari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Internasional (International Micro, Small and Medium-sized Enterprises Day).
Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai bentuk pengakuan atas peran krusial UMKM dalam mendorong pembangunan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta pengentasan kemiskinan di seluruh dunia.
Melalui situs resminya, PBB menyebut, UMKM adalah tulang punggung perekonomian global.
Menurut data PBB, lebih dari 90% bisnis di dunia tergolong UMKM, dan mereka menyumbang sekitar 60-70% lapangan kerja di berbagai negara.
Di Indonesia sendiri, UMKM berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menjadi penyerap tenaga kerja terbesar salah satunya di bidang UMKM pangan.
Peringatan Hari UMKM Internasional ini juga sebagai bentuk apresiasi para pelaku usaha dalam menjembatani dan mendorong terciptanya rantai pasokan perekonomian.
Peran Uji Laboratorium dalam Menguatkan UMKM Pangan
Meskipun menjadi tulang punggung negara, banyak UMKM sektor pangan di Indonesia masih belum menerapkan keamanan pangan sebagai standar pada usahanya untuk menjamin kualitas prduk yang dihasilkan.
Faktanya di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak UMKM belum mengenal standar pangan dan regulasinya.
Di Purwakarta, pelaku UMKM belum mencantumkan informasi gizi dan kontaminan sehingga menghambat akses ke pasar modern.
Masih banyak UMKM pangan yang menganggap sistem manajemen keamanan pangan adalah beban, bukan peluang.
Padahal, studi global menunjukkan sebaliknya: implementasi manajemen pangan terbukti meningkatkan kualitas, kepercayaan konsumen, hingga bahkan daya saing ekspor.
Sebagai contoh, penelitian di Malang menyatakan bahwa “pace of innovation” yang cepat dibarengi peningkatan kompetensi dan packaging memperkuat daya saing UMKM pangan.
Uji lab mendukung inovasi tersebut dengan data ilmiah sebagai dasar pengembangan produk.
Lab uji sebagai mitra tumbuh UMKM pangan, dapat membantu memenuhi regulasi dan memberikan nilai tambah agar tercipta masa depan pangan yang lebih sehat dan berdaya saing.
Laboratorium uji pangan bukan sekadar alat pengujian, tetapi kunci transformasi UMKM dari produksi skala lokal menjadi produk yang aman, bermutu, dan kompetitif.
Dengan dukungan uji lab, berbagai tantangan dari regulasi, label, hingga ekspor dapat dijawab, untuk mewujudkan harapan masa depan pangan yang lebih sehat dan Indonesia yang unggul.
Fungsi Uji Lab Makanan Bagi Pelaku UMKM
Melalui uji lab, pelaku UMKM dapat memastikan produknya aman dikonsumsi, tahan lama, serta sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh lembaga pengawas seperti BPOM atau Dinas Kesehatan.
Uji pangan juga memiliki fungsi lain, seperti:
- Membantu mengidentifikasi bahan-bahan dalam produk serta proporsinya.
- Mengetahui apakah produk memenuhi standar keamanan pangan, seperti bebas dari bahan berbahaya, mikroba patogen, atau kontaminan kimia.
- Mendukung perizinan edar, seperti PIRT, MD, atau bahkan sertifikasi halal.
- Meningkatkan kepercayaan konsumen, terutama di tengah persaingan pasar yang makin ketat.
- Sebagai investasi jangka panjang yang mampu membuka akses pasar yang lebih luas
Bukan soal besar kecil usahanya, tapi seberapa siap produk Anda bersaing secara aman. UMKM Tangguh Lewat Uji Keamanan Pangan.
Terbaru

Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...
Selengkapnya
Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh
Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...
Selengkapnya
Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!
Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...
Selengkapnya
Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran
tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...
Selengkapnya
Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia
mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...
Selengkapnya
Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup
Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...
Selengkapnya
8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan
Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...
Selengkapnya
Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan
Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...
Selengkapnya
Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh
9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...
Selengkapnya
Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh
Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...
Selengkapnya
Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!
Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...
Selengkapnya
Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya
Makanan cepat saji atau fast food dikenal praktis dan mudah dinikmati, tetapi memiliki daya simpan y...
Selengkapnya
Peran Beras Fortifikasi Untuk Mencegah Stunting Di Indonesia
Kupas tuntas peran, manfaat, dan potensi beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral ini dalam ...
Selengkapnya
Tantangan Dan Strategi Fortifikasi Makanan di Indonesia Untuk Gizi yang Lebih Baik
Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi mikro penting seperti zat besi, yodium, vitamin A, zi...
Selengkapnya