Sound Horeg: Termasuk Jenis Kebisingan Apa?

​

Pernah nggak sih kamu lagi santai, nongkrong sama teman, atau bahkan lagi istirahat di rumah, tiba-tiba terdengar suara musik jedag-jedug keras banget dari speaker portable yang suaranya bikin kaca bergetar dan telinga ikut berdesing? Nah, fenomena seperti ini sering banget disebut “sound horeg” oleh masyarakat. Istilah ini populer di kalangan anak muda untuk menyebut sound system yang punya dentuman bass sangat kencang dan terdengar sampai jarak jauh. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, sound horeg ini sebenarnya termasuk jenis kebisingan apa sih secara ilmiah dan menurut peraturan resmi pemerintah?

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang sound horeg, mulai dari definisinya, aturan tentang kebisingan di Indonesia, jenis-jenis kebisingan, ambang batas yang aman untuk telinga manusia, hingga dampak jangka panjang yang bisa ditimbulkan oleh kebisingan berlebih. Artikel ini juga akan membahas cara-cara untuk melindungi pendengaran kita dari risiko kerusakan akibat kebisingan.

Apa Itu Kebisingan Menurut Aturan Pemerintah?

Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 1 Ayat 22,

“Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.”

Kebisingan seringkali kita temui di kehidupan sehari-hari, baik itu di lingkungan kerja, jalan raya, tempat hiburan, maupun pemukiman. Menurut para ahli, paparan kebisingan yang terus-menerus dapat memengaruhi kualitas hidup, mulai dari gangguan tidur, stres, hingga kerusakan permanen pada pendengaran.

Jenis-Jenis Kebisingan

Menurut informasi dari Kumparan.com, kebisingan dapat dibagi menjadi tiga jenis utama, yaitu:

1. Steady State Noise

Jenis kebisingan ini adalah suara yang berulang dan terus menerus tanpa jeda. Misalnya suara mesin pabrik yang bekerja tanpa henti, suara kipas angin industri, atau AC besar yang terus berdengung. Steady noise biasanya memiliki frekuensi konstan dan berlangsung dalam durasi yang lama.

2. Impact Noise

Impact noise adalah kebisingan yang sifatnya keras dan terputus-putus, seperti suara palu memukul besi, tembakan senjata api, atau ledakan kembang api. Suara ini biasanya terjadi secara mendadak, dengan tingkat kebisingan yang sangat tinggi dalam waktu yang singkat. Meski hanya terdengar sebentar, impact noise dapat sangat berbahaya bagi pendengaran.

3. Intermittent Noise

Intermittent noise adalah kebisingan yang muncul secara sementara dan hanya pada waktu-waktu tertentu. Contoh paling umum adalah suara kendaraan di jalan raya yang ramai pada jam-jam sibuk, tetapi lebih tenang pada malam hari. Kebisingan jenis ini datang dan pergi, tidak konstan seperti steady noise.

Jika kita melihat karakteristik sound horeg, biasanya suara dentuman bass terdengar terus menerus saat musik diputar dalam durasi lama, sehingga lebih mendekati kategori steady state noise. Namun, jika dentuman bass sesekali memuncak dengan hentakan keras, ia juga bisa dikategorikan sebagai impact noise. Jadi, sound horeg bisa memiliki sifat gabungan dari dua jenis kebisingan tersebut, tergantung cara penggunaannya.

Ambang Batas Kebisingan untuk Manusia

Salah satu hal penting yang perlu diketahui adalah nilai ambang batas kebisingan yang aman untuk manusia. Berdasarkan penelitian dan standar internasional, termasuk yang diadopsi dalam regulasi di Indonesia, ambang batas kebisingan yang dapat diterima oleh telinga manusia adalah 85 desibel (dB) untuk paparan selama 8 jam sehari.

Paparan kebisingan di atas 85 dB secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen. Efek awal yang mungkin dirasakan adalah telinga berdenging (tinnitus), kesulitan mendengar suara pelan, hingga kerusakan saraf pendengaran yang tidak bisa disembuhkan.

Dampak Kebisingan Berlebih pada Kesehatan

​Dilansir dari Dinas Kesehatan Jakarta, Kebisingan yang berlebihan tidak hanya memengaruhi pendengaran, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Beberapa dampak yang dapat terjadi antara lain:

1. Gangguan Pendengaran : Kebisingan dapat merusak pendengaran dan menyebabkan kerusakan permanen pada pendengaran. Seperti tuli sementara, tuli permanen, dan Tinnitus.
2. Gangguan Tidur : Kebisingan dapat mengganggu kualitas tidur seseorang sehingga menyebabkan kelelahan, kurang fokus, dan emosi yang tidak stabil.
3. Gangguan Kesehatan Mental : Kebisingan yang berada di angka desibel yang tinggi dan terus-menerus dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Kebisingan dapat menyebabkan stress, kecemasan dan bahkan depresi.
4. Gangguan Kesehatan Fisik : Kebisingan yang berlebihan dapat menyebabkan naiknya tekanan darah, sakit kepala hingga masalah pada jantung.

Menghindari paparan kebisingan yang berlebihan adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan telinga. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

1.  Gunakan Alat Pelindung Telinga: Jika berada di lingkungan bising, gunakan earplug atau earmuff untuk mengurangi paparan suara keras.
2. Batasi Durasi Paparan: Hindari berada terlalu lama di dekat sumber kebisingan.
3. Atur Volume dengan Bijak: Saat mendengarkan musik, gunakan volume yang aman dan hindari penggunaan headphone dalam waktu lama.
4. Istirahatkan Telinga: Beri waktu istirahat pada telinga setelah mendengar suara keras agar sel-sel pendengaran dapat pulih.
5. Rutin Periksa Pendengaran: Jika sering berada di lingkungan bising, lakukan pemeriksaan pendengaran secara rutin untuk mendeteksi kerusakan sejak dini.

Sound Horeg dalam Perspektif Sosial dan Budaya

Fenomena sound horeg tidak hanya terkait dengan masalah kebisingan, tetapi juga menjadi bagian dari budaya hiburan masyarakat. Banyak yang menganggap sound horeg sebagai simbol keseruan dan pesta, terutama dalam acara jalanan atau komunitas tertentu. Namun, tidak sedikit pula yang merasa terganggu karena volumenya yang terlalu keras dan bisa mengganggu kenyamanan publik.

Pemerintah daerah di beberapa kota bahkan mulai mengatur penggunaan sound system ini untuk menjaga kenyamanan lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan dampak kebisingan semakin meningkat di tengah masyarakat.

Maka dari itu, untuk menjaga kenyamanan dan keamanan kita bersama, perlu dilakukan uji kebisingan. Jika kalian ingin melakukan uji kebisingan bisa banget untuk menghubungi INTILAB sebagai partner professional kamu dalam menjaga kenyamanan lingkungan ya! Yuk uji kebisingan sekarang! Jangan tunggu pendengaran kamu rusak atau di demo sama masyarakat sekitar ya, uji sekarang!