Mengenal Pestalotiopsis microspora : Jamur Pemakan Sampah

1 month ago By : Alifah Fauza Riyadi

Sampah plastik dikenal sebagai salah satu polutan paling sulit terurai di bumi, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk hancur secara alami.

Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) yang dilansir dari kemenlh.go.id, Indonesia sendiri menghasilkan 56,6 juta ton sampah dengan 10 juta ton diantaranya adalah sampah plastik. Sementara itu akumulasi limbah plastik dunia bisa mencapai 460 juta ton, dikutip International Union for Conservation of Nature.

Namun, penelitian terbaru mengungkap adanya jenis jamur tertentu, seperti Pestalotiopsis microspora, yang mampu mengurai plastik menjadi senyawa sederhana melalui proses biologis.

Mengenal Jamur Pestalotiopsis microspora

Pestalotiopsis microspora adalah jenis jamur mikroskopis yang ditemukan hidup di jaringan tanaman di hutan Amazon.

Jamur ini istimewa karena mampu mencerna plastik poliuretan material yang terkenal sulit terurai dan banyak digunakan dalam produk sehari-hari, seperti busa sofa dan pelapis sepatu.

Lebih luar biasa lagi, kemampuannya tetap bekerja bahkan di lingkungan tanpa oksigen (anaerob), seperti di tempat pembuangan sampah padat yang minim udara.

Kondisi ini biasanya menjadi hambatan bagi sebagian besar mikroorganisme untuk bertahan dan berfungsi optimal.

Jamur Pestalotiopsis microspora menghasilkan enzim khusus yang bisa mengurai rantai kimia dari plastik poliuretan menjadi molekul organik yang lebih ramah lingkungan.

Dengan cara ini, plastik yang biasanya susah diuraikan bisa dipecah menjadi zat yang tidak merusak lingkungan, bahkan bisa kembali diserap oleh ekosistem.

Penemuan jamur ini pertama kali diketahui pada tahun 2011 oleh seorang mahasiswa dari Yale University yang sedang melakukan penelitian tentang mikroorganisme di Amazon.

Penelitian tersebut terus berkembang, dan pada tahun 2025, berbagai universitas di Amerika dan Eropa mulai mengembangkan teknologi berbasis jamur ini.

Menurut artikel terbaru dari Environmental Science and Technology, para peneliti berhasil meningkatkan daya kerja enzim pengurai plastik, sehingga proses penguraian yang sebelumnya memakan waktu berbulan-bulan kini bisa dipercepat hanya dalam dua minggu.

Bagaimana Jamur Melakukan Hal Ini?

Jamur mengurai plastik melalui produksi enzim ekstraseluler. Enzim-enzim ini dilepaskan oleh jamur ke lingkungan sekitarnya.

Ketika enzim-enzim tersebut bersentuhan dengan molekul plastik, mereka bertindak seperti "gunting molekul" yang memotong rantai polimer plastik yang panjang dan kuat menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil. Fragmen-fragmen ini kemudian bisa diserap oleh jamur sebagai sumber karbon atau energi, layaknya nutrisi dari makanan.

Potensi dari penemuan ini sangat besar. Bayangkan jika kita bisa memanfaatkan jamur-jamur ini untuk mendirikan pabrik pengurai plastik alami.

Alih-alih membakar atau menimbun sampah plastik, kita bisa memprosesnya secara biologis dengan bantuan makhluk hidup.

Teknologi ini bisa diaplikasikan di fasilitas pengolahan limbah, tempat pengomposan, bahkan mungkin di area-area yang tercemar plastik seperti sungai atau pantai, meskipun penerapan di alam terbuka masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan ekologis.

Ledakan Sampah Plastik Dan Kekuatan Penguraian Jamur

Kecepatan penguraian oleh jamur masih perlu ditingkatkan agar bisa bersaing dengan volume sampah plastik yang dihasilkan setiap hari.

Selain itu, para peneliti juga harus memastikan bahwa produk akhir dari penguraian plastik oleh jamur ini benar-benar tidak berbahaya bagi lingkungan.

Sebagian besar jamur hanya mampu mengurai jenis plastik tertentu, sehingga perlu ada solusi yang komprehensif untuk berbagai jenis plastik yang berbeda.

Meski begitu, jamur pemakan plastik tetap menawarkan secercah harapan. Mereka menunjukkan bahwa alam memiliki cara yang cerdas dan efisien untuk mengatasi masalah yang kita ciptakan.

Dengan riset dan pengembangan yang tepat, jamur-jamur ini bisa menjadi pahlawan tak terduga dalam perang melawan polusi plastik, mengubah tumpukan sampah menjadi nutrisi dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Kehadiran Jamur Pemakan Plastik Dari Kacamata Laboratorium

Dari sudut pandang laboratorium, jamur pemakan plastik dipandang sebagai organisme dengan potensi besar untuk bioremediasi, namun juga memerlukan kajian ilmiah yang hati-hati sebelum bisa diterapkan luas.

Kekuatan utama jamur ini adalah kemampuannya mendegradasi plastik polyurethane bahkan di lingkungan anaerob (minim oksigen), seperti kondisi dalam lapisan tanah TPA.

Dalam perspektif pengujian lingkungan, ini membuka peluang metode baru untuk mengurangi limbah plastik secara biologis, melengkapi metode mekanis dan kimia yang sudah ada.

Dibalik kehadiran jamur pemakan plastik, kita sebagai masyarakat perlu memperhatikan kelestarian lingkungan, sebab jamur tersebut bukan menjadi patokan utama pengelolaan limbah plastik saat ini.

Masyarakat, industrial, serta peran laboratorium masih menjadi kunci utama mengentaskan permasalahan limbah mikroplastik tersebut, seperti peran Inti Surya Lab sebagai pioneer lab lingkungan terdepan dengan dukungan parameter tervalidasi serta tersertifikasi.


Referensi:

Harrison, J. (2020). Plastic Eating Mushrooms.

Nasution, R. S. (2015). Berbagai cara penanggulangan limbah plastik. Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology1(1), 97-104.


Terbaru

...
1 week ago

Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh

Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!

Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran

tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...

Selengkapnya
Information
...
2 weeks ago

Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia

mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup

Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan

Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...

Selengkapnya
Entertaiment
...
2 weeks ago

Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan

Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh

9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!

Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...

Selengkapnya
Information
...
2 weeks ago

Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya

Makanan cepat saji atau fast food dikenal praktis dan mudah dinikmati, tetapi memiliki daya simpan y...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Peran Beras Fortifikasi Untuk Mencegah Stunting Di Indonesia

Kupas tuntas peran, manfaat, dan potensi beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral ini dalam ...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Tantangan Dan Strategi Fortifikasi Makanan di Indonesia Untuk Gizi yang Lebih Baik

Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi mikro penting seperti zat besi, yodium, vitamin A, zi...

Selengkapnya
technical