Chemical Oxygen Demand (COD): Parameter Dalam Analisis Air Limbah
Seiring meningkatnya kepedulian terhadap kualitas lingkungan,analisis air limbah sangat penting untuk menjaga ekosistem perairan.
Dalam analisis tersebut, Chemical Oxygen Demand (COD)merupakan salah satu parameter utama yang tak terpisahkan.
Mengapa COD begitu signifikan, dan informasi apa yang bisa kita dapatkan darinya mengenai kondisi air limbah?
Mengenal Chemical Oxygen Demand (COD) Sebagai Parameter Analisis Air Limbah
Chemical Oxygen Demand (COD) merupakan parameter yang menunjukkan seberapa kotor air limbah akibat zat organik, sehingga bisa mengurangi oksigen terlarut yang penting bagi kehidupan akuatik.
Mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 6989 Tahun 2019, pengukuran COD dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode titrasi (titrimetri) dan metode spektrofotometri.
Kedua metode ini mengacu pada standar dari American Public Health Association (APHA) Nomor 5220, yang termasuk dalam Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater.
Fungsi Chemical Oxygen Demand (COD) Pada Air Limbah
Dalam pengolahan air limbah, kebutuhan COD terbagi menjadi dua fungsi, yakni:
Mengukur dampak limbah cair terhadap kadar oksigen di perairan dalam waktu singkat.
Mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengubah bahan-bahan organik dan anorganik dalam air menjadi zat yang lebih sederhana.
Metode Pengujian Kadar Chemical Oxygen Demand (Cod) Pada Air Limbah
Metode ini mengacu pada APHA 23rd Edition, 5220-COD D. 2022.
Metode APHA 5220 mendasarkan pengukuran COD pada reaksi oksidasi menggunakan kalium dikromat (K₂Cr₂O₇) dalam suasana asam kuat (H₂SO₄) dan panas.
Senyawa organik dalam sampel akan dioksidasi oleh dikromat, dan kelebihan dikromat yang tidak bereaksi akan ditentukan untuk menghitung jumlah oksigen yang dibutuhkan.
Prinsip pengujian: melakukan pengujian COD dalam air dan air limbah dengan refluks tertutup secara Spektrofotometri.
Pada kisaran nilai COD 100 mg/L - 900 mg/L, pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 600 nm, sementara untuk nilai COD ≤ 90 mg/L pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 420 nm.
Faktor yang Mempengaruhi Kadar COD Tinggi pada Air Limbah
Tingkat COD tinggi menandakan banyaknya jumlah bahan organik yang teroksidasi pada sampel, yang akan mengurangi tingkat oksigen terlarut.
Faktor yang mempengaruhi tingginya kadar COD dalam air limbah:
1.Akumulasi limbah organik dan anorganik terlarut
2.Sisa sampah makanan
3.Minyak teremulsi (Sebaran limbah minyak yang bercampur dalam air)
4.Limbah domestik
5.Antibeku (zat aditif yang dapat menurunkan titik beku dan menaikkan titik didih cairan berbasis air)
6.Sisa sel bakteri
Metode Menurunkan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) Tinggi pada Air Limbah
1.teknik koagulasi & flokulasi (teknik memisahkan air limbah dengan padatan tersuspensi menggunakan FeCl2 atau tawas atau bahan koagulan lainnya.)
2.teknik mikrobiologi (teknik menurunkan nilai cod pada air limbah dengan mengambil oksigen dari senyawa organik dengan bantuan mikroba.)
3.Penambahan zat oksidator (teknik menambahkan zat kimia diantaranya hidrogen peroksida, klorin, dan ozon guna mengoksidasi air limbah.)
4.Penambahan reagen fenton (campuran FeSO4.7H2O dan hidrogen peroksida menghasilkan radikal bebas untuk membantu menguraikan senyawa organik dalam air limbah.)
5.Teknik Advanced Oxidation Processes (AOPS)( Proses pengolahan air yang memanfaatkan gabungan ozon, hidrogen peroksida, dan/atau sinar UV untuk menghancurkan zat-zat berbahaya yang sulit diuraikan secara alami.)
6.Adsorpsi Karbon Aktif (menggunakan karbon aktif untuk menyerap bau, mengurangi bahan kimia, dan klorin pada air limbah.)
Terbaru

Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...
Selengkapnya
Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh
Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...
Selengkapnya
Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!
Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...
Selengkapnya
Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran
tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...
Selengkapnya
Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia
mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...
Selengkapnya
Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup
Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...
Selengkapnya
8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan
Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...
Selengkapnya
Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan
Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...
Selengkapnya
Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh
9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...
Selengkapnya
Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh
Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...
Selengkapnya
Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!
Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...
Selengkapnya
Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya
Makanan cepat saji atau fast food dikenal praktis dan mudah dinikmati, tetapi memiliki daya simpan y...
Selengkapnya
Peran Beras Fortifikasi Untuk Mencegah Stunting Di Indonesia
Kupas tuntas peran, manfaat, dan potensi beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral ini dalam ...
Selengkapnya
Tantangan Dan Strategi Fortifikasi Makanan di Indonesia Untuk Gizi yang Lebih Baik
Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi mikro penting seperti zat besi, yodium, vitamin A, zi...
Selengkapnya