Baku Mutu Air Limbah Industri Kopi
Tidak ada satu hari untuk kopi, bahkan kini industri kopi di Indonesia terus berkembang pesat, tidak hanya menjadi kebanggaan dalam sektor pertanian, tetapi juga penggerak ekonomi lokal dan ekspor.
Dilansir ipb.ac.id, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, produksi kopi Indonesia mencapai 758,73 ribu ton dengan angka ekspor dan impor sekitar 37 persen.
Dari proses penanaman, pengolahan biji, hingga produksi skala industri, setiap tahap menghadirkan cita rasa khas yang disukai pecinta kopi di seluruh dunia.
Namun, di balik aroma harum dan kenikmatannya, industri kopi juga menghasilkan limbah yang perlu dikelola sesuai baku mutunya agar tidak mencemari lingkungan.
Industri pengolahan kopi menghasilkan berbagai jenis limbah, salah satunya air limbah dari proses pencucian, fermentasi, hingga pencampuran.
Jika tidak diolah dengan benar, air limbah ini bisa mencemari lingkungan, merusak ekosistem perairan, dan melanggar peraturan lingkungan yang berlaku.
Perjalanan Industri Kopi di Indonesia
Membahas kopi nusantara tidak lepas dari perjalanan pertumbuhan kopi di Indonesia. Perjalanan kopi di tanah air mulai berkembang sejak akhir abad ke-15, ketika Indonesia masih dibawah pemerintahan Belanda (Pamungkas & Rinardi, 2025).
VOC menjadi pelaku utama dalam mengembangkan tanaman kopi di Indonesia. Awalnya, biji kopi pertama kali dikirim dari India kepada gubernur Belanda yang berkuasa di Batavia untuk ditanam di Indonesia terutama di sekitar wilayah Batavia.
Jenis kopi yang dikirim dari India adalah kopi Yaman yang termasuk dalam jenis Arabica. Pengiriman biji kopi ini dilakukan karena pasar kopi dunia pada masa itu semakin berkembang.
Pemerintah Belanda melihat ini sebagai peluang besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Penanaman kopi dalam gelombang pertama, sekitar abad ke-16 ini dianggap gagal karena wilayah pertama yang ditanami kopi, yaitu Kedawung, sering mengalami banjir.
Selain banjir, bencana alam seperti gempa bumi juga menyebabkan kegagalan penanaman pada fase pertama ini. Meski gagal pada fase pertama, pemerintah Belanda tidak menyerah dalam mengembangkan kopi di Indonesia.
Akhirnya mereka kembali mengirimkan stek pohon kopi dari India dan berhasil. Pada tahun 1717, Bupati Cianjur yang bernama Aria Wira Tanu mengirimkan sekitar 4 kuintal kopi ke Amsterdam. Tak terduga, kopi tersebut mengalahkan harga lelang kopi di sana. Ekspor kopi yang dilakukan Belanda terus meningkat karena permintaan kopi dari Eropa semakin tinggi. Pada tahun 1726, sebanyak 2.145 ton kopi Jawa membanjiri pasar Eropa dan mampu menggeser kopi Mocha yang sebelumnya mendominasi pasar dunia. Mulai dari saat itu, kopi asal Indonesia mulai dikenal di tingkat internasional dengan sebutan Java Coffee (Pamungkas & Rinardi, 2025).
Baku Mutu Air Limbah Pengolahan Kopi
Industri pengolahan biji kopi menjadi produk, meliputi kopi bubuk, kopi instan, kopi biji atang, kopi tiruan, kopi rendah kafein, kopi campur, kopi celup, ekstrak kopi, minuman kopi daam kemasan, dan produk turunan lainya yang digunakan untuk konsumsi manusia dan pakan.
Untuk memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan sudah memenuhi standar baku mutu, pemilik bisnis industri pengolahan kopi perlu memahami parameter dan aturan yang mengatur kualitas air limbah.
Baku mutu pengolahan kopi mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah. Parameternya adalah sebagai berikut:
Parameter | Kadar Paling Tinggi (Mg/L) | Beban Pencemaran Paling Tinggi (Kg/Ton) |
BOD | 90 | 2,7 |
COD | 200 | 6 |
TSS | 150 | 4,5 |
PH | 6-9 | |
kuantitas air limbah | 30 m3 per ton produk |
- BOD (Biochemical Oxygen Demand): parameter ini digunakan untuk mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan kandungan zat organik dalam air limbah. Jika kadar BOD tinggi, maka menunjukkan adanya polutan organik yang bisa merusak lingkungan perairan.
- COD (Chemical Oxygen Demand): pengukuran COD berguna untuk menentukan tingkat polusi kimia yang terdapat dalam air limbah.
- TSS (Total Suspended Solids): jumlah TSS yang tinggi akan menyebabkan air menjadi keruh, sehingga mengganggu kehidupan organisme di lingkungan perairan.
- pH: parameter ini mengukur tingkat asam atau basa dalam air limbah.
Jika nilai pH tidak dalam rentang normal, maka dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
- Kuantitas Air Limbah: mengukur jumlah air limbah yang dihasilkan berguna untuk memastikan tidak ada pemborosan sumber daya yang terjadi.
Pentingnya Pengujian Air Limbah Untuk Kelestarian Lingkungan
Pentingnya pengujian air limbah pengolahan kopi tidak hanya untuk memastikan pembuangan air tidak mencemari lingkungan, tetapi juga untuk memenuhi standar mutu yang berlaku.
Melalui pengujian, potensi polutan dapat teridentifikasi dan efektivitas pengolahan limbah bisa diukur, sehingga industri kopi dapat beroperasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Di Inti Surya Laboratorium, pengujian dilakukan dengan metode terstandar untuk memantau kandungan polutan secara akurat.
Hasilnya membantu meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus menjaga reputasi industri di mata konsumen. Pastikan limbah industri kopi anda aman bagi lingkungan dengan layanan uji air limbah dari Inti Surya Laboratorium.
Di Inti Surya Laboratorium, pengujian dilakukan dengan metode terstandar untuk memantau kandungan polutan secara akurat. Hasilnya membantu meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan sekaligus menjaga reputasi industri di mata konsumen.
alamat: Inti Surya Laboratorium, PT, jalan raya cisauk lapan, sampora, kabupaten tangerang, banten
referensi:
Pamungkas, S. A., & Rinardi, H. (2025). Perkembangan Ekspor Kopi Indonesia Masa Prakemerdekaan hingga Orde Baru. Historiografi, 4(2), 108-116.
Novita, E., Wahyuningsih, S., Safrizal, M. R., Puspitasari, A. I., & Pradana, H. A. (2022). Kajian Perbaikan Kualitas Air Limbah Pengolahan Kopi Menggunakan Metode Fitoremediasi dengan Tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes). JST (Jurnal Sains dan Teknologi), 11(1), 192-203
Terbaru

Membedah Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Yang Aman
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) kini menjadi pilihan praktis dan populer bagi banyak orang untuk meme...
Selengkapnya
Baku Mutu Air Limbah Industri Kopi
Untuk memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan sudah memenuhi standar baku mutu, pemilik bisnis i...
Selengkapnya
Mengenal Kandungan Air Minum dalam Kemasan (AMDK)
Kenali kandungan dan manfaat air minum dalam kemasan (AMDK) serta tips memilih yang aman....
Selengkapnya
Pulau Padar, Keindahan Yang Perlu Dijaga Bersama
Pulau Padar di Nusa Tenggara Timur memikat dengan savana dan laut biru yang menakjubkan. Namun, ekos...
Selengkapnya
Fakta di Balik Label Alami pada Makanan
Label "alami" memiliki kekuatan psikologis yang besar di mata konsumen. Kita cenderung mengasosiasik...
Selengkapnya
Mengenal Pestalotiopsis microspora : Jamur Pemakan Sampah
Jamur ini mampu mencerna plastik poliuretan material yang terkenal sulit terurai dan banyak digunaka...
Selengkapnya
Waspada Perisa Sintetis Ilegal di Makanan Online
Salah satu ancaman tersembunyi yang jarang disadari adalah penggunaan perisa sintetis illegal bahan ...
Selengkapnya
Mengenal Perisa Sintetik
Perisa sintetik adalah bahan tambahan pangan yang dibuat melalui proses kimia untuk meniru aroma dan...
Selengkapnya
Perbedaan Bahan Tambahan Pangan Legal dan Ilegal
Ketahui perbedaan BTP legal dan BTP ilegal dalam produk makanan. Cek risiko kesehatannya dan penting...
Selengkapnya
Rahasia di Balik Perisa Makanan
Perisa adalah bahan tambahan pangan berupa preparat konsentrat, dengan atau tanpa ajudan perisa (fla...
Selengkapnya
Dari Jolly Roger ke Merah Putih : Bebas Emisi, Bebas Polusi
Fenomena bendera dan dunia bajak laut One Piece yang sedang ramai dibahas, dikaitkan dengan isu ling...
Selengkapnya
Rayakan 1 Agustus dengan Eco Date
Eco date adalah konsep kencan yang dilakukan secara berkelanjutan, minim limbah, dan berkontribusi p...
Selengkapnya
Pangan Organik VS Konvensional, Siapa Lebih Aman?
Apakah pangan organik benar-benar bebas dari logam berat? Cari tahu fakta lengkapnya dan pentingnya ...
Selengkapnya
Tips Mengolah Makanan Agar Bebas Logam Berat
Cara aman mengolah makanan agar terhindar dari paparan logam berat. Uji kandungan logam berat secara...
Selengkapnya