Fenomena Strawberry Moon, Gimana Dampaknya Bagi Lingkungan ?
Juni gak cuma romantis dalam sebuah puisi, tapi ada fenomena unik yang disebut strawberry moon moment.
Fenomena menarik tersebut terlihat di Indonesia pada Rabu (11/5) malam waktu setempat, dimana bulan memiliki bentuk dan warna yang berbeda dari biasanya.
Melansir Majalah Tempo (11/6), sebutan Strawberry Moon berasal dari suku asli Amerika, Algonquin, yang menggunakan kemunculan bulan purnama di bulan Juni sebagai penanda musim panen stroberi.
Namun, fenomena ini tak hanya menarik dari segi budaya dan visual, tapi juga menyimpan sisi menarik jika dilihat dari perspektif lingkungan.
Asal-Usul Nama Strawberry Moon
Strawberry Moon adalah nama untuk bulan purnama yang muncul pada bulan Juni. Biasanya, ini merupakan purnama terakhir di musim semi atau purnama pertama saat musim panas dimulai.
Dalam kondisi atmosfer tertentu, bulan ini bisa tampak lebih besar dan berwarna kemerahan, terutama saat berada di dekat cakrawala. Namun, efek warna ini bukan ciri khas yang selalu muncul setiap kali Strawberry Moon terjadi. Warna kemerahan tersebut disebabkan oleh pembiasan cahaya oleh atmosfer bumi, bukan karena warna asli permukaan bulan.
Hal ini juga berkaitan dengan posisi bulan yang lebih rendah di langit selama musim panas di belahan bumi utara.
Ciri-Ciri Strawberry Moon
1. Warna Bulan Kadang Tampak Merah atau Jingga
Ketika muncul atau menghilang di cakrawala, bulan purnama ini bisa terlihat kemerahan atau oranye akibat pembiasan cahaya oleh atmosfer. Tapi efek ini bukanlah eksklusif untuk Strawberry Moon—purnama lain pun bisa mengalaminya.
2. Tampak Lebih Besar
Karena posisi bulan lebih rendah di langit malam saat musim panas, efek ilusi optik membuatnya terlihat lebih besar dari biasanya.
3. Posisi Lebih Rendah di Langit
Di wilayah belahan bumi utara, Strawberry Moon cenderung muncul lebih rendah dibanding bulan purnama lainnya.
Pengaruh terhadap Lingkungan
Secara ilmiah, Strawberry Moon tidak menimbulkan dampak besar secara langsung terhadap lingkungan. Namun, ada beberapa efek tidak langsung yang tetap patut dicatat:
1. Pasang Surut Laut
Seperti semua bulan purnama, Strawberry Moon berpengaruh terhadap gaya gravitasi yang memicu pasang laut. Saat bulan dan matahari sejajar, gaya tariknya menyebabkan pasang purnama, menyebabkan gelombang laut yang lebih tinggi dari biasanya.
Jika kamu berencana mengunjungi pantai saat fenomena ini, penting untuk tetap berhati-hati karena ombak bisa lebih tinggi dari biasanya. Bagi ekosistem laut, ini dapat memengaruhi migrasi ikan, aktivitas plankton, dan keseimbangan ekologi di pesisir.
2. Perubahan Perilaku Hewan
Beberapa hewan menunjukkan perubahan aktivitas saat bulan purnama. Contohnya, burung malam dan serangga jadi lebih aktif, sementara predator seperti burung hantu memanfaatkan cahaya tambahan untuk berburu.
Dalam konteks Strawberry Moon, peningkatan cahaya malam ini bisa mempengaruhi perilaku makan, aktivitas harian, hingga pola reproduksi hewan liar—meskipun efeknya biasanya hanya bersifat sementara.
Menariknya lagi, Strawberry Moon kadang bertepatan dengan fenomena Supermoon, jika bulan berada cukup dekat dengan Bumi. Saat itu terjadi, bulan akan tampak lebih terang dan besar dari biasanya.
Terbaru

Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...
Selengkapnya
Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh
Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...
Selengkapnya
Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!
Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...
Selengkapnya
Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran
tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...
Selengkapnya
Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia
mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...
Selengkapnya
Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup
Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...
Selengkapnya
8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan
Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...
Selengkapnya
Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan
Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...
Selengkapnya
Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh
9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...
Selengkapnya
Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh
Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...
Selengkapnya
Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!
Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...
Selengkapnya
Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya
Makanan cepat saji atau fast food dikenal praktis dan mudah dinikmati, tetapi memiliki daya simpan y...
Selengkapnya
Peran Beras Fortifikasi Untuk Mencegah Stunting Di Indonesia
Kupas tuntas peran, manfaat, dan potensi beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral ini dalam ...
Selengkapnya
Tantangan Dan Strategi Fortifikasi Makanan di Indonesia Untuk Gizi yang Lebih Baik
Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi mikro penting seperti zat besi, yodium, vitamin A, zi...
Selengkapnya