Pangan Fungsional : Lebih dari Sekadar Nutrisi untuk Tubuh Sehat

2 months ago By : Alifah Fauza Riyadi

Pernahkah kamu berpikir bahwa makanan yang kamu konsumsi setiap hari bisa berfungsi lebih dari sekadar mengisi perut?

Di tengah kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat yang terus meningkat, kini semakin banyak orang mencari makanan yang bukan hanya enak dan bergizi, tetapi juga memberi manfaat tambahan bagi kesehatan.

Di sinilah konsep pangan fungsional mulai mendapat sorotan.

Perubahan gaya hidup orang Indonesia mengakibatkan produk pangan fungsional meningkat secara drastis, terlebih saat pandemi Covid-19 melanda dunia.

Studi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kesadaran dan minat masyarakat terhadap konsumsi pangan fungsional sebagai bagian dari gaya hidup sehat (Karelakis et al., 2020).

Pangan fungsional dirancang untuk memberikan manfaat kesehatan yang melampaui nutrisi dasar yang diperlukan untuk menjaga fungsi tubuh normal.

Pangan fungsional diperkaya dengan bahan-bahan yang dapat mendukung kesehatan dan mencegah penyakit, seperti probiotik, prebiotik, vitamin, mineral, dan komponen bioaktif lainnya.

Makanan fungsional, yang diperkaya dengan senyawa bioaktif dan nutraceutical, telah terbukti memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk pencegahan penyakit dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan (Das et al., 2021).

Konsumsi pangan fungsional dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tertentu, mengelola kondisi kesehatan yang ada, dan berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Pangan fungsional dapat menjadi bagian dari strategi kesehatan masyarakat yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas diet dan mengurangi beban penyakit yang terkait dengan pola makan yang tidak sehat (Karelakis et al., 2020).

Contoh bahan pangan fungsional yakni biskuit yang diperkaya serat pangan, permen yang mengandung zat besi, vitamin, dan juga frukto-oligosakarida, pasta yang diperkaya dietary fiber, minuman pemulih energi secara kilat, teh yang diperkaya dengan kalsium, dan lain – lainnya.

Adapun bahan pangan yang berasal dari bahan tradisional yang dapat dijadikan pangan fungsional diantaranya adalah tempe, tape, jahe, kunyit, kayu manis, kayu secang, dan andaliman.

Setiap bahan pangan tersebut memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti isoflavone, fitosterol, fenolik, flavonoid, alkaloid, tannin, triterpenoid.

Beberapa manfaat dari senyawa bioaktif tersebut adalah untuk mencegah osteoporosis, menangkal radikal bebas, menurunkan kadar kolesterol, melawan sel kanker, mengendalikan gula darah.

Pangan fungsional akan berkembang pesat di masa mendatang, apalagi jika memiliki kaitan yang erat dengan kemampuan untuk menghambat proses penuaan, meningkatkan daya imunitas tubuh, menambah kecantikan wajah dan juga penampilan, meningkatkan kebugaran, mendukung relaksasi tidur dan waktu istirahat, serta “good for mood”.

Klaim kesehatan pada produk pangan fungsional harus didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa setiap klaim yang mereka buat telah diverifikasi dan memenuhi regulasi setempat.



Ilustrasi: Freepik


Terbaru

...
1 week ago

Organik Dalam Makanan : Mengenal Istilah Makanan Organik Dan Non-Organik

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah organik semakin sering muncul di dunia makanan dan gaya hidup...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Kapan Waktu Terbaik Minum Teh Hijau ? Ini Analisisnya Berdasarkan Siklus Metabolisme Tubuh

Kapan sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati secangkir teh hijau agar manfaatnya dapat diserap sec...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Minum Kombucha Tiap Hari ? Ini Manfaatnya Untuk Pencernaan!

Kombucha bukan sekadar tren sesaat, melainkan termasuk dalam kategori pangan fungsional karena menga...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Percaya Atau Tidak , Inilah 5 Alasan Ilmiah Mengapa Teh Cocok Untuk Pegawai Kantoran

tahukah kamu bahwa solusi alami untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas ini sudah ada dal...

Selengkapnya
Information
...
2 weeks ago

Kelebihan dan Kekurangan Program Fortifikasi Makanan di Indonesia

mengupas secara komprehensif berbagai aspek program fortifikasi makanan di Indonesia, menyajikan arg...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Apa Itu Hujan Asam? Kenali Penyebab, Dampak, Dan Solusi Bagi Lingkungan Hidup

Hujan asam terjadi ketika kandungan zat kimia berbahaya di udara, seperti sulfur dioksida (SO₂) da...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

8 Tanaman Hias Loveable Dengan Warna Brave Pink Green Hero, Percantik Halaman Sambil Jaga Lingkungan

Warna tanaman hias begitu beragam dan unik, mengundang rasa ingin memiliki. Dari hanya percampuran d...

Selengkapnya
Entertaiment
...
2 weeks ago

Mengenal Environmental Baseline Study (EBS) Untuk Industri Ramah Lingkungan

Dengan mengintegrasikan teknologi hijau, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah yang tepat, indu...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Apa Itu Fortifikasi Makanan? Mengenal Zat Tambahan Makanan Dan Manfaatnya Untuk Tubuh

9 Dari 10 Ahli Setuju! Fortifikasi Makanan Memberikan Manfaat Luar Biasa Bagi Tubuh- Yuk Kenali Jeni...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Rahasia Gaya Hidup Sehat dengan Secangkir Teh

Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dan konsumsi pangan ala...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!Hobi Makan Seafood? Waspadai Mikroplastik Yang Mengintai!

Pentingnya kesadaran akan keberadaan mikroplastik dalam seafood yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut...

Selengkapnya
Information
...
2 weeks ago

Makanan Cepat Saji Cepat Basi? Ini Penyebab dan Tips Aman Mengonsumsinya

Makanan cepat saji atau fast food dikenal praktis dan mudah dinikmati, tetapi memiliki daya simpan y...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Peran Beras Fortifikasi Untuk Mencegah Stunting Di Indonesia

Kupas tuntas peran, manfaat, dan potensi beras yang diperkaya dengan vitamin dan mineral ini dalam ...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Tantangan Dan Strategi Fortifikasi Makanan di Indonesia Untuk Gizi yang Lebih Baik

Fortifikasi adalah proses menambahkan zat gizi mikro penting seperti zat besi, yodium, vitamin A, zi...

Selengkapnya
technical