Kasus KLB Pangan: Mengapa Masih Banyak Keracunan Makanan?

2 days ago By : Alifah Fauza Riyadi

Makanan merupakan salah satu sumber penularan penyakit.

Pangan merupakan sesuatu dari sumber hayati maupun air baik diolah atau tidak diolah untuk konsumsi manusia.

Konsumsi pangan yang mengandung cemaran agen infeksius atau patogen dapat mengakibatkan penyakit tertentu (Foodborne Disease).

Secara global, WHO memperkirakan terdapat 31 agen berbahaya (termasuk virus, bakteri, parasit, toksin dan kimia) penyebab 600 juta kesakitan dan 420.000 kematian.

Beberapa kondisi yang mendasarinya adalah penggunaan air dalam pembersihan dan pemrosesan makanan tidak aman, proses produksi makanan yang buruk, penyimpanan yang tidak memadai, dan pengelolaan makanan yang kurang baik.

Gejala yang timbul akibat Foodborne Disease dapat mengakibatkan keracunan pangan yang serius.

Gejala klinis yang terjadi dapat berupa gejala ringan seperti mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, diare, dehidrasi, dan lemas, hingga gejala berat yang dapat mengakibatkan kematian.

Cemaran Mikroba Penyebab Keracunan Pangan 

Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Keracunan Pangan (KP) merupakan kejadian saat dua orang atau lebih menderita sakit dengan gejala yang sama atau hampir sama setelah mengonsumsi pangan yang terbukti sebagai sumber keracunan berdasarkan epidemiologinya.

Kasus KLB KP sulit dicegah dikarenakan adanya perbedaan karakteristik dari setiap agen mikroba, sehingga diperlukan antisipasi maupun upaya penanggulangan yang spesifik agar angka kesakitan dan kematian KLB KP dapat diturunkan.

Beberapa bekteri utama penyebab KLB KP di antaranya adalah Staphylococus aureus, Bacillus cereus, Salmonella (spp.,Escherichia coli dan Clostridium spp).

Pemerintah perlu melakukan peningkatan pengawasan dan pengelolaan pangan dengan memerhatikan higiene dan sanitasi sesuai standar keamanan pangan yang telah ditetapkan dan peningkatan pengetahuan masyarakat dan tentang cara pengelolaan pangan yang benar untuk meningkatkan keamanan pangan.

Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan juga yaitu meningkatkan pengetahuan terkait bakteri-bakteri utama penyebab KLB KP berdasarkan data epidemiologi yang tepat dan lengkap, sehingga masyarakat dapat menjadi lebih peka dalam mengolah, memilih, dan mengonsumsi pangan yang aman.

Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait KLB keracunan makanan, terutama karena faktor bakteri patogen dominan, ketidaktepatan hygiene food handler, dan implementasi regulasi yang belum optimal.

Di sinilah peran vital lab uji pangan untuk memberi solusi melalui deteksi akurat, audit kebersihan, pelatihan, dan strategi promosi berbasis data, menjadikan pangan lebih aman dan memperkuat kepercayaan pasar.


Referensi Jurnal : Apriliansyah, M., Ade Z. dan Dwie A. 2022. “Bakteri Utama Penyebab Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan”. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, September 2022, Vol. 11, No. 3, hlm 239-255.


Terbaru

...
2 months ago

5 Spesies Flora dan Fauna Endemik Raja Ampat Papua Terancam Punah

daftar flora dan fauna endemik Raja Ampat Papua yang kini statusnya mulai terancam akibat kerusakan ...

Selengkapnya
Information
...
2 weeks ago

Mengenal Lebih Dekat Klasifikasi Air Sungai Kelas 1-4

Air sungai punya kualitas berbeda, sehingga pemerintah menetapkannya dalam 4 kelas: kelas 1 (air bak...

Selengkapnya
Information
...
2 weeks ago

KEREN ! Negara Dengan Pengolahan Air Limbah Terbaik Di Dunia

Beberapa negara mengembangkan teknologi dan sistem pengelolaan air limbah. ...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Chemical Oxygen Demand (COD): Parameter Dalam Analisis Air Limbah

Dalam analisis tersebut, Chemical Oxygen Demand (COD) merupakan salah satu parameter utama yang tak ...

Selengkapnya
technical
...
2 weeks ago

Fenomena Strawberry Moon, Gimana Dampaknya Bagi Lingkungan ?

fenomena strawberry moon adalah peristiwa warna kemerahan pada bulan. Saat itu terjadi, bulan akan t...

Selengkapnya
Information
...
1 week ago

Lindungi Keluarga dari Bahaya Bahan Tambahan Makanan

BTP umumnya digunakan dalam berbagai produk olahan pangan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat ...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Si Kecil Pengawet Besar: Apa Itu Natrium Benzoat?

Natrium benzoat adalah senyawa kimia yang umum digunakan sebagai bahan pengawet dalam berbagai produ...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Gajah Dapat Membantu Lawan Perubahan Iklim!

Gajah bukan hanya hewan besar yang berkeliaran di hutan mereka berperan penting dalam menjaga ekosis...

Selengkapnya
Information
...
1 week ago

Sumber Pewarna Alami yang Bikin Makanan Makin Wow!

Indonesia, salah satu negara dengan biodiversitas paling kaya di dunia, memiliki potensi yang luar b...

Selengkapnya
technical
...
1 week ago

Sejarah Letusan Gunung Lewotobi NTT: Keindahan Alam Yang Kini Berstatus Awas

Gunung Lewotobi, sepasang puncak gunung yang gagah berdiri di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara ...

Selengkapnya
Entertaiment
...
1 week ago

Bukan Cuma Gula, Ini Jenis Pemanis dan Dampaknya dalam Pangan Olahan

Penggunaan pemanis buatan diatur regulasinya pada Peraturan BPOM No. 11 tahun 2019 tentang bahan tam...

Selengkapnya
technical
...
4 days ago

PRJ 2025: Satu Hari Nggak Cukup Buat Explore Semua Keseruannya!

PRJ 2025 hadir lebih meriah! Perayaan Jakarta ke-498 ini jadi ajang kolaborasi, belanja, kuliner, da...

Selengkapnya
Entertaiment
...
4 days ago

Manis Itu Pilihan: Pilih yang Alami atau Sintetik?

Pemanis alami berasal dari tanaman seperti tebu dan bit serta berperan sebagai sukrosa dan merupakan...

Selengkapnya
technical
...
3 days ago

Siang Panas, Sore Hujan, Risiko Pangan Rentan di Kemarau Basah

Siang hari yang terik disusul hujan deras di sore hari menciptakan kondisi lembap dan hangat yang id...

Selengkapnya
technical
...
2 days ago

Kasus KLB Pangan: Mengapa Masih Banyak Keracunan Makanan?

Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Keracunan Pangan (KP) merupakan kejadian saat dua orang atau lebih me...

Selengkapnya
technical
...
1 day ago

Mengungkap Dunia Mikroba dalam Makanan Pentingnya Uji Mikrobiologi untuk Keamanan Pangan

Keamanan pangan merupakan perhatian yang sangat penting di dunia modern, di mana analisis mikrobiolo...

Selengkapnya
technical
...
1 day ago

LONG WEEKEND KE MANA ? YUK HEALING KE 5 SPOT CANTIK SEKITAR GUNUNG LEWOTOBI

Gunung Lewotobi tak hanya menawarkan pesona alam yang luar biasa, tetapi juga menjadi daya tarik ter...

Selengkapnya
Information
...
9 hours ago

Seketika Biru, Sungai Citarum Diambang Krisis Ekosistem

Dari 111 sungai, sebanyak 81 sungai atau sekitar 72,97% masuk dalam kategori pencemaran ringan. Sal...

Selengkapnya
Information
...
4 hours ago

Cegah Wabah Penyakit Pada Pangan Lewat Uji Mikroba

Dengan uji mikroba yang tepat mendeteksi sumber kontaminasi, wabah berhasil dihentikan dan langkah p...

Selengkapnya
technical
...
1 hour ago

Hari UMKM Internasional : Membangun Masa Depan Pangan yang Lebih Sehat dan Berdaya Saing

Lab uji sebagai mitra tumbuh UMKM pangan, dapat membantu memenuhi regulasi dan memberikan nilai tamb...

Selengkapnya
technical